MotoGP musim 2020 ini kayaknya bakal penuh drama, Bro. Banyak banget masalah yang terjadi di luar dan dalam lintasan balap.
Di awal musim yang tertunda, Marc Marquez mengalami kecelakaan hebat hingga tangannya harus dioperasi berkali-kali. The Baby Alien yang diproyeksikan jadi penantang kuat gelar juara harus rela kehilangan kesempatan tersebut musim ini.
Belum lagi kecelakaan hebat antara Morbidelli dan Zarco di Austria. Rossi dan Alex Rins hampir jadi korban dari kecelakaan fatal tersebut karena motor kedua rider melayang di depan mereka. Banyak pihak yang menyalahkan Zarco atas kejadian tersebut, termasuk sang legenda Valentino Rossi yang membuat pernyataan terbuka di media sosial. Seminggu kemudian, Miguel Oliveira mencetak sensasi ketika melakukan double overtake di tikungan terakhir GP Austria jilid ke-2.
Sekarang, drama terjadi antara Joan Mir dan para penggemar dari Valentino Rossi. Dirinya jadi sasaran hujatan pasca GP San Marino jilid pertama beberapa waktu lalu.
Alasannya adalah karena sang pembalap asal Spanyol berhasil mendahului Rossi di lap terakhir dan membuat The Doctor gagal meraih podium di kandang sendiri. Banyak penggemar Rossi garis keras yang merasa kecewa pada Mir karena membuat idola mereka gagal mendapatkan momen podium di tanah kelahirannya sendiri.
Tapi di samping itu banyak juga yang memuji Mir karena dianggap gak kenal takut dan terus memperjuangkan posisi teratas hingga putaran terakhir. Mir juga mengatakan bahwa rasa hormat dirinya pada Rossi gak berkurang sama sekali pasca balapan tersebut.
"Ini semua soal insting. Saat saya balapan, rival saya tak punya nama. Ini bukan soal kurangnya rasa hormat, melainkan soal fokus pada apa yang saya lakukan. Ini bukan berarti saya berada di Misano dan kemudian saya harus berkata, 'Menyerah saja, jika sesuatu terjadi pada Vale maka bisa jadi masalah'," ujarnya.
Bahkan, Rossi sendiri pun memberikan pujian untuk kegigihan Mir pada balapan tersebut. Dikutip dari Crash.net, Rossi justru mengakui bahwa dirinya melakukan kesalahan di putaran terakhir itu dan mengakui kecerdikan Joan Mir untuk menikung dirinya di saat yang tepat.
Sebagai penutup, pembalap Spanyol ini juga menegaskan bahwa semua pembalap sama di hadapan matanya. Semua pembalap adalah rival yang harus dikalahkan ketika ada kesempatan.