Andrea Dovizioso untuk kali pertama dalam 6 tahun terakhir sukses mencetak dua kemenangan beruntun dalam Grand Prix. Sejarah tercatatkan setelah Dovizioso memenangkan GP Catalunya.

Balapan berjalan sangat cepat, bahkan jarak pembalap di Circuit de Barcelona-Catalunya semalam tidak terlalu jauh. Dovizioso sebenarnya sempat tercecer di posisi tengah pada awal lomba.

Namun pada putaran-putaran tengah ia justru dengan mudah mengambil posisi pertama. Ia finis di depan Marc Marquez dan Dani Pedrosa.

"Ini adalah balapan yang sangat aneh, seperti yang saya katakan sebelum balapan. Karena untuk memenangi balapan dan tidak menekan 100 persen saat lomba adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi pada saya," ucap Dovizioso.



Dovizioso mengaku tidak menggunakan potensi Desmosedici GP17 yang sesungguhnya. Sebab cuaca sangat terik dan tak ada grip di lintasan. Daya cengkram ban belakang pun menurun sangat cepat.

"Saya di belakang Dani, dan dia juga tidak menekan. Kami mengendarai motor dengan cara yang sangat halus. Kami tak pernah menggunakan potensi motor seutuhnya," tutur Dovi.

Ternyata tidak menekan sejak awal balapan adalah strategi dari Dovizioso, berbeda halnya dengan Jorge Lorenzo. X-Fuera sebenarnya langsung memimpin balapan sejak awal start.

Namun setelah beberapa putaran ia justru terlempar terus sampai posisi sembilan. Tapi di akhir balapan, ia kembali menemukan kecepatan sehingga bisa merangsek ke depan lagi dengan hasil akhir di posisi empat.

Dovizioso menjadi pembalap pertama sejak Casey Stoner pada 2010, yang berhasil meraih dua kemenangan beruntun bagi Ducati. Dovi memperkuat pabrikan Italia ini sejak 2013.

Dovi kini menempati posisi dua klasemen di bawah Maverick Vinales.

banner-ads