Timpang. Conte melihat permainan I Bianconeri timpang khususnya di babak pertama. Menurut Pelatih berusia 44 tahun ini Juventus terlalu sering membiarkan Gli Amaranto melakukan serangan balik.
Di laga tersebut Juventus memang nyaris terhukum oleh serangan balik pasukan Domenico Di Carlo yang dimotori Innocent Emeghara. Beberapa kali pemain asal Nigeria itu melakukan aksi solo run yang membuat Leonardo Bonucci dkk. kerepotan. Bahkan pada menit-menit awal pertandingan pria berusia 24 tahun tersebut memaksa Gianluigi Buffon melakukan penyelamatan heroik.
"Saya tidak senang dengan permainan di babak pertama. Kami terlalu banyak membiarkan Livorno melakukan serangan balik. Ketika Andrea Pirlo bergerak, kami menyerang dengan tujuh pemain, namun ketika kehilangan bola, tiba-tiba Emeghara sudah berada di pertahanan kami. Saya ingin lebih seimbang," ujar Conte kepada Sky Sport Italia.
"Melihat tim terus menyerang tentu bagus, tapi dari bangku cadangan saya selalu meminta mereka untuk lebih seimbang. Kami tidak ingin kebobolan karena itu bisa menyebabkan masalah psikologis selama pertandingan. Namun, usai turun minum kami bermain jauh lebih baik." tutur Conte.
Livorno praktis hanya bertahan dengan sesekali melancarkan serangan balik. Terkait taktik yang diusung Livorno tersebut Conte mengaku tidak kaget. Ia sudah terbiasa dan tahu bagaimana cara mengatasi lawan yang bermain bertahan.
"Kami sudah terbiasa menghadapi tim yang bertahan. Solusinya adalah kami harus membuat bola bergerak cepat dengan kesabaran. Itu terbukti pada gol pertama kami," ungkap Conte.