Jorge Lorenzo masih merasa belum berada di level terbaik meski MotoGP tinggal menyisakan empat putaran lagi. Apalagi ia juga sebaliknya masih berkeluh kesah.
Jorge terancam kehilangan gelarnya musim ini. Rider Movistar Yamaha itu juga bakal cabut ke Ducati mulai musim depan. Lalu apa yang membuatnya tidak konsisten?
1. Hilangnya Gelar Juara Bertahan
Lorenzo berada di tempat ketiga klasemen sementara hingga saat ini. Ia masih berada di bawah rekan satu timnya, Valentino Rossi. Dan bahkan cukup jauh dari pemimpin, Marc Marquez.
X-Fuera sepertinya belum menyerah meski sebenarnya ia sangat realistis melihat peluang yang ada.
"Musim lalu gelar juara dunia masih memungkinkan, tahun ini juga masih mungkin tapi sangat sulit, hampir mustahil. Kami harus memiliki keberuntungan besar dan Marquez harus tidak beruntung,” katanya.
2. Faktor Michelin Yang Tak Mendukung
Lorenzo sangat merindukan ban seperti Brigdestone. Michelin disebutnya seperti tidak bisa kompetitif dalam beberapa kondisi lintasan.
"Terutama bagi saya dengan Bridgestone. Saya merasa lebih kompetitif hampir di semua balapan di semua lintasan,” ujarnya.
“Tapi dengan ban basah Michelin, mulai dari pertama kali saya mencobanya di pramusim, saya rasa ban tersebut sangat lunak dan memberikan perasaan yang sangat sulit,” tuturnya.
3. Lorenzo Juga Tidak Yakin Dengan Masa Depan
Michelin sepertinya sangat berkontribusi besar atas penampilan jeblok Lorenzo. Bahkan, ia juga merasa bakal punya masa depan tidak baik jika kualitas ban asal Prancis itu tidak membaik.
"Kami harus lihat jika Michelin mengubah ban depan untuk kondisi hujan atau jika saya ingin lebih kompetitif, jika tidak, di masa depan saya akan kehilangan banyak poin,” ujarnya.
“Kami akan melihat apa yang terjadi dengan motor lain karena itu terlihat seperti dengan Ducati di saat hujan, terlihat sangat mudah mencapai limit, dan pembalap mereka sangat cepat,” tukasnya.