Tak semua pemilik klub selalu berkisah seputar tentang kegemilangan harta dan pesta pora. Contohnya adalah David Haigh, pria Inggris yang pernah menjadi pemilik klub Leeds United.
Haigh yang mengakusisi Leeds dari Ken Bates pada 2012 silam punya pengalaman buruk ketika tersandung permasalahan hukum di Dubai.
Diwawancarai oleh BBC Newsnight, Haigh bertutur ditangkap otoritas Dubai karena kasus penipuan. Ia ditahan lantaran tuduhan penyalahgunaan keuangan dan tuduhan cybercrime.
Parahnya, tuduhan itu dilayangkan sendiri oleh mantan bosnya di perusahaan ia bekerja yang kebetulan berbasis di Dubai. Cerita yang lebih parah, Haigh ditahan 23 bulan dan mengalami kekerasan fisik oleh petugas penjara.
Haight disiksa polisi setempat sampai empat minggu usai penangkapannya. "Aku dipukul di kepala dengan punggung sapu," ucap pria kelahiran Cornwall yang juga pernah berkecimpung di dunia politik tersebut
Bahkan karena kekerasan yang diterimanya, Haigh mengalami kerusakan fisik pada penglihatannya sebelum akhirnya bebas.
"Para narapidana juga melakukan kekerasan seksual. Saat ini saya mengalami masalah dengan penglihatan, karena terus-menerus disimpan di tempat yang gelap yang menyebabkan kerusakan mata," katanya.
Bagi loe penggemar Premier League, tentu Leeds United adalah salah satu klub keren di masa lalu. Mereka berjaya ketika era 90-an.
Di tahun 2000-an awal. Leeds melahirkan banyak pemain bintang seperti Eric Cantona, Rio Ferdinand sampai duo Australia yang tenar yakni: Mark Viduka dan Harry Kewell.