banner-ads

Kisruh soal lagu kebangsaan alias anthem nasional Spanyol terjadi jelang final laga Copa del Rey yang mempertemukan Sevilla vs Barcelona.

Permasalahannya di final Piala Raja itu lantaran oknum fans Barca yang masih panas soal referendum Catalonia. Masalah politik kota yang bersikeras merdeka dari tanah Matador itu memicu fans fanatik tim Azulgrana yang pro kemerdekaan Catalunya menyanyikan lagu kebangsaan sendiri.

Masalah sebenarnya bukanlah pada fans sejati Barca. Karena ada saja oknum yang memang memancing keruncingan masalah ini ketika di lapangan. Dan mereka bukanlah fans asli Barca terkadang.

Kisruh Lagu Nasional Spanyol Jelang Final Copa Del Rey

Mereka dianggap melecehkan lagu kebangsaan Spanyol. Dan Presiden La Liga, Javier Tebas, menegaskan final Copa del Rey bisa dihentikan jika lagu kebangsaan Spanyol dilecehkan oleh suporter tim Catalan.

Barcelona bertemu Sevilla dalam laga final Copa del Rey yang digelar di Wanda Metropolitano, Madrid pada 21 April. Seperti tradisi yang ada, sebelum laga final dimulai akan lebih dulu dikumandangkan lagu kebangsaan Spanyol.

Tebas dengan tegas akan memperkarakan hal terburuk yang ia khawatirkan. Sementara bagi pihak Barcelona, pernyataan Tebas berikut ini justru juga akan menimbulkan polemik.

"Saya akan megganti peraturan sehingga pihak berwenang dapat menangguhkan laga tetapi itu tidak bergantung pada saya karena itu bukan La Liga. Laga harus ditangguhkan tetapi undang-undang tidak membolehkannya," 

"La Liga sudah menghabiskan empat setengah tahun mengutuk penghinaan pada Catalunya, Spanyol, dan para pemain, kami harus konsisten," paparnya lagi.

"Dan nggak akan kami biarkan saat mereka melecehkan lagu kebangsaan Spanyol atau kepala negara, karena itu merusak citra sepakbola Spanyol. Ini merupakan penghinaan bagi jutaan orang Spanyol, Catalans dan ratusan ribu fans Barcelona," pungkas Tebas.

Barcelona melalui juru bicaranya, Josep Vives, mengecam pernyataan yang diungkapkan Tebas. Javier Tebas diminta Vives lebih baik jangan memicu kontroversi yang bisa jadi polemik karena kecemasannya yang dianggap berlebihan.

"Komentar itu tidak bisa diterima karena keluar dari orang yang mewakili La Liga dan klub-klub yang justru ia nanungi. Kami harap dia menjauhkan diri dari komentar yang berlebihan," timpal Vives.