Nggak disahkannya gol Lionel Messi di laga Valencia vs Barcelona menimbulkan polemik. Sebab jornada ke-13 itu bisa saja Barca menang kalau wasit Ignacio Iglesias lebih teliti. Alhasil laga berakhir 1-1 di Mestalla.

Sayangnya teknologi garis gawang La Liga masih katro banget. Bahkan setelah polemik gol La Pulsa, konon pihak La Liga masih ogah pakai teknologi hawk-eye tersebut.

Dilansir Marca,  Ketua Komite Teknis Wasit Spanyol, Victorino Sanchez mengungkapkan pihak Liga Spanyol enggan menggunakan teknologi garis gawang karena ogah membayar 4 juta euro untuk penggunaan teknologi tersebut.

La Liga, Liga Tersohor Tapi 'Katro' Teknologi

Nah ini sama banget sama yang sebelumnya diungkapkan Presiden La Liga, Javier Tebas. Saat liga sepakbola belahan dunia sudah menggunakan teknologi garis gawang atau yang akrab dengan istilah hawk-eye, kompetisi La Liga justru tak mau menggunakannya. 

Tebas terang-terangan ogah menggunakan teknologi ini karena perlu banyak keluar biaya. "Tidak, kita tidak akan menggunakannya. Kita harus mengeluarkan banyak uang untuk memilikinya," kata Tebas dimuat Soccerway.

La Liga, Liga Tersohor Tapi 'Katro' Teknologi

Liga Premier League, Bundesliga, Serie A sampai Ligue 1 sudah menerapkan teknologi ini. Turnamen sekelas Liga Champions dan Liga Europa juga menggunakan hawk-eye untuk membantu berjalannya laga.

Nggak heran mungkin La Liga masih akan berkomitmen dengan pengamatan konvensional. Mungkin mereka lebih baik menaikkan gaji lebih banyak sedikit untuk hakim garis dibanding menggunakan teknologi mahal hawk-eye.

Melihat pemasukan dan keuntungan La Liga dari hak siaran saja agaknya sedikit berlebihan ketika kompetisi ini menolak menggunakan teknologi ini.

Parah kalau La Liga masih ngirit keluar biaya buat teknologi yang membantu jalannya laga kayak Hawk-eye. Ini bisa ngindarin kecurangan tiap laga yang dimainkan pula ke depannya.

banner-ads