Kabar itu mengagetkan semua pihak. Ya, Claudio Ranieri yang sukses menorehkan sejarah untuk Leicester City karena menjadi jawara Liga Inggris musim lalu itu dipecat!

The Foxes bagai durhaka pada The Tinkerman yang sudah membawa kebanggaan pada The Foxes. Maka ketika musim ini mereka sedikit compang-camping, Leicester menyalahkan Ranieri sepenuhnya hingga berujung ke pemecatan.

Beda halnya Jose Mourinho yang musim lalu dipecat Chelsea meski kondisinya mirip. The Blues memang punya tradisi sebagai raksasa, maka pemecatan pria Portugal itu terasa 'wajar'.

Tapi Leicester tak ubahnya anak yang meraih sukses tapi melupakan 'orangtuanya'. Setidaknya begitulah ungkapan para manajer dan rekan Ranieri.


Ranieri yang sesungguhnya masih punya kontrak sampai 2020 itu diputus kesepakatan kerjanya dengan cara sedikit kejam. 

"Tak ada rasa terima kasih terhadap Ranieri, dia merupakan orang yang menciptakan tim ini dan ikatan emosionalnya, yang menghasilkan kemenangan gelar juara di musim lalu," kata manajer AS Roma, Luciano Spalletti seperti dilansir oleh Soccerway.

Leicester memang payah musim ini. Mereka masih terjebak di zona degradasi. 

Sedikit ironi memang. Tapi pemecatan manajer yang juga pernah lama menangani Chelsea ini dinilai terbaru tergesa-gesa.

"Saya sangat kecewa atas apa yang terjadi pada Claudio. Untuk para manajer saat ini," sahut manajer Sunderland, David Moyes.

"Itu membuat suatu perspektif bahwa Anda bisa memenangi EPL dan saat Anda menjalani tiga perempat musim berikutnya dengan kurang oke artinya Anda bisa dipecat," tambah eks manajer MU ini.
banner-ads