Suzuka 8 Hours Endurance sudah merupakan pesta besar di Jepang. Bahkan bisa disebut ajang balapan tersebut jadi daya tarik utama di sana, di atas MotoGP.
Suzuka 8 Hours Endurance merupakan perlombaan daya tahan rider di atas motor. Sebuah cara klasik orang-orang Jepang, untuk melakukan sebuah balapan.
Bahkan mereka sering mengatakan bahwa kemenangan di Suzuka 8 Hours Endurance bernilai setara dengan gelar juara dunia. Carlo Fiorani, Manajer Operasional Balap untuk Honda Eropa, menganggap balapan tersebut adalah tantangan untuk manusia.
"Ini semacam dunia lain. Jauh dari MotoGP. Dalam arti tertentu, ini lebih seperti keluarga. Karena 8H diciptakan di Suzuka pada tahun 1978, dan orang Jepang merasa sangat terikat dengannya," kata Fiorani kepada GpOne.
Butuh waktu bertahun-tahun baginya untuk memahami arti dalam balapan tersebut. Namun ia membandingkan balapan 8H dengan MotoGP.
"Penjelasannya adalah bahwa MotoGP adalah tantangan teknologi. 8H adalah tantangan untuk manusia," tuturnya.
Mentalitas kerja orang Jepang benar-benar diterapkan di sini. Kerja tim dibawa ke tingkat yang lebih tinggi sebagai hal yang fundamental, antara semua tingkatan.
"Orang Jepang selalu bekerja dalam tim. Mereka tidak memiliki bos yang sebenarnya, tetapi koordinator. Setiap orang memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya, dan ini terjadi dalam sebuah harmoni. Mereka menyukai 8H karena mewakili filosofi, setiap orang masuk, dan mereka menang atau kalah, bersama-sama. Selain menjadi kompetisi antara produsen, ini adalah kompetisi antar tim dan, dalam hal ini, sangat manusiawi. Inilah yang mereka sukai," jelas Fiorani.
Tahun ini, ada banyak rider terkenal dunia tampil di ajang tersebut. Sebut saja nama Randy De Puniet, Sylvain Gintoli hingga Stefan Bradl.
Meski udah lama gak dipakai sama ajang MotoGP, ternyata sirkuit ini masih ramai untuk ajang balap yang lain ya, Bro.
Langsung aja gabung jadi member
lazone.id! lo bisa dapetin hadiah keren tiap bulan dengan cara kumpulin poin sebanyak-banyaknya di mypoints
lazone.id!