Musim Joan Mir di Suzuki begitu cemerlang musim lalu. Meski diwarnai dengan balapan lambat di tiga putaran pembukaan.
Tapi kemudian, Joan Mir jadi rider paling konsisten sepanjang musim. Ia pun jadi juara dunia MotoGP 2020.
Sebagai juara bertahan, tekanan dan ekspektasi akan berada di pundak rider berusia 23 tahun itu. Joan Mir berpikir itu akan menjadi hal yang baik.
"Saya akan langsung mendapat tekanan tahun ini. Tahun lalu saya merasakan tekanan, tapi itu tidak mempengaruhi saya secara negatif. Ini adalah sesuatu yang harus kami lakukan lagi musim ini," ungkapnya.
"Dan jika saya mendapat tekanan ini sejak balapan pertama, itu berarti kami akan berada di 100 persen sejak balapan pertama. Jadi saya pikir itu akan sangat penting dan kunci musim ini untuk mengambil tekanan itu dengan cara yang positif."
Tekanan tidak hanya datang dari luar tim, pemimpin proyek Shinichi Sahara mengatakan targetnya pada 2021 bahkan lebih tinggi dari hasil yang dicapai musim lalu.
Sementara, Mir dan rekan setimnya Alex Rins berada di urutan pertama dan ketiga dalam klasemen MotoGP 2020. Suzuki meraih gelar pembalap dan tim, tapi kehilangan gelar konstruktor.
"Saya sangat senang mendengar bahwa tujuannya adalah yang itu. Mereka tahu lebih dari semua orang bahwa sangat sulit untuk menang setiap tahun dan membuat hasil yang sangat bagus setiap tahun. Tetapi yang pasti jika kami melanjutkan mentalitas itu, maka kami akan mampu melakukannya, jika tidak tahun ini, kami akan dapat mengulanginya. Saya 100 persen yakin," ungkapnya.
image source:
MotoGP