Padahal banyak yang menilai superbike lebih kencang ketimbang MotoGP. Dari regulasi, WSBK memang bisa memakai mesin terbesar sekalipun.
Seperti Ducati yang memakai mesin 1200 cc. Berbeda dengan MotoGP yang telah dibatasi menjadi 1000 cc.
Tapi bukan itu tolak ukur sebuah kekencangan motor. Jika WSBK memakai motor jalanan yang diproduksi masal, beda halnya dengan MotoGP.
Para rider WSBK memakai mesin-mesin yang biasa kita lihat di motor gede. Meski ada beberapa ubahan memakai part racing, tetapi semua ada batasnya.
Ada beberapa hal yang tak bisa diganti seperti casis, fairing hingga bagian pengereman.
Di MotoGP, semua berbeda. Tiap pabrikan, mau kecil atau besar memakai mesin prototype, alias khusus. Beratnya pun bisa diukur, bisa seringan mungkin.
Yamaha dan Suzuki masih percaya keampuhan mesin empat silinder segaris. Sedangkan Honda dan Ducati menggunakan V4.
Bagian casis juga dibuat sedemikian rupa agar rider nyaman. Beda pembalap, beda juga settingan casis mereka.
Tak hanya itu, MotoGP diperbolehkan memakai cakram depan karbon agar timming pengereman semakin mudah. Akan tetapi cakram belakang tetap menggunakan baja dengan ukuran lebih kecil.
Dari fairing pun, MotoGP menggunakan bahan dari karbon guna membuat motor menjadi ringan. Dan, loe harus tahu setiap motor yang digunakan pada MotoGP bisa menelan biaya sampai 30-an miliar rupiah.
Hitung-hitungan itu dianggap lumayan tepat karena setiap motor dibuat sedemikian rupa agar menghasilkan kecepatan maksimal.
Biaya itu juga yang bikin Kawasaki sampai saat ini belum mau kembali ke MotoGP. Apalagi biaya yang paling mahal adalah saat membuat sebuah pengembangan.
Berbeda hal dengan ajang WSBK yang semua pengeluaran dibatasi.