Setiap pembalap punya gaya sendiri-sendiri menaklukkan sirkuit untuk menjadi yang terdepan. Tapi pembalap veteran, Valentino Rossi sepertinya kehilangan gaya itu.
Rossi dulu punya gaya khas. Ia disebut rider genius karena memang satu dekade lalu The Doctor adalah raja MotoGP.
Tapi kini gaya tersebut hilang. Tidak seperti Marc Marquez yang selalu tampil ngotot dengan overtake berbahayanya.
Tidak juga seperti Jorge Lorenzo yang selalu punya ruang untuk mencapai top speed. Bisa saja gaya itu hilang ditelan usia. Rossi sepertinya tak mau lagi banyak gaya karena fokus yang berbeda.
"Saya emang sering banget ganti gaya, seperti yang pernah saya katakan. Insting saya bekerja saat balapan dan itu akan terus datang," ungkapnya.
Juara dunia sembilan kali itu mengatakan bahwa, saat ini memang sebagai masa transisi. Ia mengingat ketika peralihan kelas 500cc ke kelas MotoGP.
"Perubahan harus dilakukan ketika 500cc dua tak, juga saat peralihan Michelin ke Bridgestone pada 2008 lalu," tukasnya.