Tiga kali juara dunia MotoGP, Jorge Lorenzo, adalah pembalap yang tidak terlalu naluriah dibandingkan Casey Stoner. Hal tersebut diutarakan oleh kepala krunya, Christian Gabbarini.

Sebelumnya, Gabbarini bekerja dengan Stoner saat merengkuh dua gelar di kelas premier pada 2007 dan 2011. Ia turut serta ketika perpindahan Stoner dari Ducati ke Honda.

Saat Stoner pensiun pada akhir 2012, ia tetap bersama Honda sebagai kepala kru dari Jack Miller di Marc VDS. Ia lalu kembali ke Ducati untuk mendampingi Lorenzo musim ini.

"Semua orang mengatakan kepada saya bekerja dengan Jorge akan sangat sulit, tapi itu tidak benar. Jika Anda menjelaskan kepadanya apa yang terjadi, ia akan mendengar alasannya, meski ia mungkin setuju atau tidak setuju," ungkapnya.

Nih Perbandingan Lorenzo dan Stoner

Gabbarini lantas membandingkan sosok Lorenzo dengan Stoner.

"Mereka serupa dalam hal bakat. Mereka berdua lahir untuk mengendarai motor, tapi mereka berbeda dari segi karakter dan cara mereka menghadapi pekerjaan. Casey adalah pembalap naluriah, ia hanya perlu sedikit tikungan untuk memahami sesuatu, dan tidak cenderung melakukan banyak putaran. Jorge kurang menggunakan instingnya, dan lebih mengandalkan metode kerjanya," tutur Gabbarini.

X-Fuera disebutnya sangat teliti dan cermat. Ia juga dianggap sangat sensitif dengan umpan balik dari motornya. Gabbarini juga menambahkan, awal musim Lorenzo yang buruk terkadang memberikan pengalaman yang penuh tekanan di dalam garasi Ducati.

"Pada beberapa saat, saya merasakan tekanan itu karena kami memiliki Jorge bersama kami, dan hasilnya tak kunjung datang. Tapi itu merupakan bagian pekerjaan kami, dan kami juga harus melepaskan pembalap dari tekanan tersebut," tukasnya.

banner-ads