Konflik Fransesco Totti dengan Luciano Spalletti di tubuh AS Roma menjadi fokus manajemen klub. Bagaimana tidak, untuk pertamakalinya di sepanjang karier, sang ikon mempertimbangkan akan hengkang dari I Lupi.
Roma yang baru saja menang besar atas Empoli akhir pekan kemarin dirasa ada yang kurang bagi fans sejati Serigala Ibu Kota Italia.
Tak lain karena Totti juga belum diturunkan ke lapangan kontra Empoli. Ia sebelumnya 'diusir' kala Roma bertemu Palermo karena protes kerasnya ke Spalletti via wawancara.
Para tifosi Giallorossi saat tim melumat Empoli mengibarkan banner dan spanduk menarik yang bertuliskan 'No Totti, No Party'. Kata-kata ini sudah biasa digaungkan para tifosi ataupun ultras yang mengidolakan ikon klub untuk terus bermain di lapangan.
Roma yang baru saja menang besar atas Empoli akhir pekan kemarin dirasa ada yang kurang bagi fans sejati Serigala Ibu Kota Italia.
Tak lain karena Totti juga belum diturunkan ke lapangan kontra Empoli. Ia sebelumnya 'diusir' kala Roma bertemu Palermo karena protes kerasnya ke Spalletti via wawancara.
Para tifosi Giallorossi saat tim melumat Empoli mengibarkan banner dan spanduk menarik yang bertuliskan 'No Totti, No Party'. Kata-kata ini sudah biasa digaungkan para tifosi ataupun ultras yang mengidolakan ikon klub untuk terus bermain di lapangan.
Il Capitano memang begitu besar jasanya untuk Roma. Ia membaktikan diri loyal kepada tim ini sejak belia hingga usianya hampir 40 tahun. Oleh karena itu, ungkapan No Totti, No Party sudah sepantasnya diangkat tinggi fans yang harap-harap cemas apakah sang pemain kesayangan akan cabut dari Olimpico.
Gosip bertebaran. Namun belakangan rumor bukan sekadar rumor. Agen Totti memastikan mempertimbangkan pemainnya akan durhaka kepada Roma. Ya, Si Nomor 10 itu bisa cabut. Dan klub MLS, LA Galaxy menjadi opsi.
Sekali lagi, ---jika mau dibandingkan dengan kalimat yang sedikit remaja di kancah sepakbola--, Totti di Roma seperti Messi di Barcelona. Keduanya tak bisa dipisahkan. Dan setelah kontroversi perang Totti-Spalletti menjadi polemik, manajemen klub akhirnya angkat bicara.
General Manager Roma, Mauro Baldissoni menyebut klub sangat menyayangi Totti. Ia juga mengklaim masalah yang terjadi sudah diselesaikan. "Bagi kami, tidak ada yang berubah. Semuanya telah terselesaikan," kata Baldissoni La Gazzetta dello Sport.
Gosip bertebaran. Namun belakangan rumor bukan sekadar rumor. Agen Totti memastikan mempertimbangkan pemainnya akan durhaka kepada Roma. Ya, Si Nomor 10 itu bisa cabut. Dan klub MLS, LA Galaxy menjadi opsi.
Sekali lagi, ---jika mau dibandingkan dengan kalimat yang sedikit remaja di kancah sepakbola--, Totti di Roma seperti Messi di Barcelona. Keduanya tak bisa dipisahkan. Dan setelah kontroversi perang Totti-Spalletti menjadi polemik, manajemen klub akhirnya angkat bicara.
General Manager Roma, Mauro Baldissoni menyebut klub sangat menyayangi Totti. Ia juga mengklaim masalah yang terjadi sudah diselesaikan. "Bagi kami, tidak ada yang berubah. Semuanya telah terselesaikan," kata Baldissoni La Gazzetta dello Sport.
Baldissoni menerangkan, Totti adalah aset selamanya di Roma. Dan aset sejati akan terus berada di tim yang melahirkannya. Secara tegas, Baldissoni menyebut Totti memang selalu disayang Roma. Ada rencana sang Trequartista tetap menjadi bagian dari klub meski sudah gantung sepatu nanti.
"Faktanya adalah dua tahun lalu klub menawarinya kontrak dua tahun. Dan menawarinya pilihan untuk memperpanjang keterlibatannya di dalam klub setelah pensiun," paparnya.
"Tidak ada yang berubah, kecuali kini kami telah memahami ketidaknyamanan yang dirasakan Totti," tegas Baldissoni.
Roma ada Totti dan Totti adalah Roma. Kalimat itu juga diucapkan oleh agen sang pemain yang pastinya juga sangat diamini oleh para tifosi Roma. Namun perlu diingat, Sang Pangeran sudah tak muda lagi. Terkadang, hal itu memang perlu dipahami. Keputusan sang allenatore pun pasti punya alasan demi taktik.
"Faktanya adalah dua tahun lalu klub menawarinya kontrak dua tahun. Dan menawarinya pilihan untuk memperpanjang keterlibatannya di dalam klub setelah pensiun," paparnya.
"Tidak ada yang berubah, kecuali kini kami telah memahami ketidaknyamanan yang dirasakan Totti," tegas Baldissoni.
Roma ada Totti dan Totti adalah Roma. Kalimat itu juga diucapkan oleh agen sang pemain yang pastinya juga sangat diamini oleh para tifosi Roma. Namun perlu diingat, Sang Pangeran sudah tak muda lagi. Terkadang, hal itu memang perlu dipahami. Keputusan sang allenatore pun pasti punya alasan demi taktik.
Ini bukan masalah Totti yang terbuang. Namun bagaimana sang ikon memang harus membuktikan dirinya masih tetap dibutuhkan di lapangan demi perpisahan manis di ujung karier. Toh, semua masih ingat bagaimana Paulo Maldini tetap penting hingga ujung kariernya di AC Milan. Atau bagaimana Carles Puyol tetap tak tergantikan di Barcelona hingga gantung sepatu.
Mereka bisa jadi contoh Totti. Namun jika situasi memang amat sulit, semua yang dianggap ikon klub macam Steven Gerrard di Liverpool akhirnya pilih cabut di usia tuanya. Padahal siapa sih yang tak membayangkan Gerrard pasti pensiun di Anfield?
Semua tinggal pilihan Totti. Dan sekali lagi seperti yang ditegaskan Baldissoni, Roma tetap sayang Totti apapun yang terjadi.
"Terkadang ia memang bisa memancing kontroversi, tapi kami memaafkannya karena kami punya rasa sayang yang tak terbatas untuknya," tuntasnya.
Mereka bisa jadi contoh Totti. Namun jika situasi memang amat sulit, semua yang dianggap ikon klub macam Steven Gerrard di Liverpool akhirnya pilih cabut di usia tuanya. Padahal siapa sih yang tak membayangkan Gerrard pasti pensiun di Anfield?
Semua tinggal pilihan Totti. Dan sekali lagi seperti yang ditegaskan Baldissoni, Roma tetap sayang Totti apapun yang terjadi.
"Terkadang ia memang bisa memancing kontroversi, tapi kami memaafkannya karena kami punya rasa sayang yang tak terbatas untuknya," tuntasnya.