Sejak awal kariernya, Choirul Huda sudah menjadi bagian Persela. Sampai embusan napas terakhirnya pun ia tetap berada di tim itu.

Pengabdian Huda membuat jersey nomor 1 takkan bisa dipakai oleh siapapun. Klub resmi mengabadikan nomor punggung sang kapten yang tutup usia akibat insiden benturan di lanjutan Liga 1 15 Oktober lalu.

Manajer Persela, Yunan Achmadi mengungkapkan sosok Huda layak mendapatkan penghormatan setinggi-tingginya dari klub. 
 

banner-ads

choirul huda

"Nomor punggung 1 resmi dipensiunkan. Alasannya, dedikasi Huda di Persela tidak diragukan lagi. Sebagai bentuk penghormatan manajemen Persela terhadap loyalitas Huda," terang Yunan Achmadi.

Di laga kontra Semen Padang, Huda berbenturan dengan rekan sendiri Ramon Rodriguez kala mau menghalau bola.

Huda mengerang kesakitan sebelum pingsan. Di rumah sakit mendapat perawatan beberapa saat sore itu juga Huda dinyatakan telah meninggal.

"Almarhum merupakan salah satu putra terbaik Lamongan. Kiper legendaris yang selalu loyal dan setia membela Persela hingga akhir hayat," tambah Yunan.

Tren mengabadikan nomor punggung sudah ada sejak lama di jagat sepakbola. Serie A adalah yang paling banyak klubnya melakukan tradisi ini untuk pemain yang sangat loyal dan berjasa untuk tim.