Stoner pun digaet kembali menjadi rider test sekaligus ambassador tim asal Italia tersebut. Mereka berharap keputusan itu membawa pengaruh positif.
Apalagi selama ini, hanya Stoner yang bisa sukses dengan motor Desmosedici. Pada 2007, mereka menjadi juara dunia.
Ducati bisa saja sampai sekarang berjaya andai tak melepas sosok kurri-kurri boy. Akan tetapi, mereka membuat kesalahan dengan percaya rider lain yang tak lebih bagus ketimbang Stoner.
Di sisi lain, mereka juga seperti tak menerima Stoner mengalami rasa lelah. Padahal kala itu, Stoner mengeluhkan dirinya tengah dalam keadaan tidak fit. Stoner pun cabut ke Honda sampai memutuskan pensiun muda.
Semua sudah terjadi, Ducati lantas sampai sekarang hanya menjadi kuda hitam saja di bawah Yamaha dan Honda. Sosok sang pahlawan pun kembali digaet dengan kekuasaan penuh terhadap pengembangan Desmosedici.
Hasilnya lumayan terlihat. Meski Stoner selama beberapa tahun tak lagi balapan, ia tak kehilangan sentuhannya. Seperti sebuah pembuktian terlebih ia berada di atas rider utama mereka, Andrea Iannone dan Dovizioso.
"Dia sangat berharga bagi Ducati. Kami harus menuruti keinginannya. Target kami adalah memenangkan gelar, dan Casey bisa membantunya," kata bos Ducati, Luigi Dall'Igna.