Johann Zarco sebelumnya jadi kandidat pengganti Maverick Vinales di Ecstar Suzuki. Ia pernah melakukan uji coba tertutup dengan GSX-RR di Sirkuit Suzuka.

Namun kerja sama tersebut tidak terjadi antara kedua belah pihak. Suzuki pun memilih untuk menggaet Alex Rins yang sama-sama terjun di Moto2 saat itu.

Zarco pun kini membela Monster Yamaha Tech 3 dengan status rookie of the year tahun lalu. Meski hanya memakai motor satelit, ia justru menggebrak dengan dua pole dan tiga podium.

Penyesalan Suzuki Tak Rekrut Zarco

Manajer Ecstar Suzuki, Davide Brivio pun mengaku menyesal batal merekrut Zarco. Padahal dengan adanya Zarco, mereka bisa saja meneruskan pengembangan positif yang telah dibangun Vinales dan Aleix Espargaro.

"Tentu saya menyesal. Saya sering dapat pertanyaan ini. Melihat apa yang dilakukan Johann saat ini, jujur saja bikin saya kepikiran. Tapi saya juga senang melihatnya, karena kami menghabiskan waktu sepekan di Jepang saat ia uji coba bersama kami. Ia dan Laurent Fellon (manajer Zarco) adalah orang-orang baik," tutur Brivio.

Zarco dikenal sebagai rider yang agresif. Ia pun sempat mengacak-acak persaingan di papan tengah dengan rider-rider yang punya nama besar.

"Johann dan Laurent benar-benar hidup demi balap motor. Johann paham sejarah balap, bahkan era sebelum ia lahir. Ia belajar. Ia hidup untuk itu, berlatih untuk itu. Johann bagai rider dari era lain, dan ini bukan hanya soal ia tahu logo, pemasaran dan kehidupan sosial dari era itu, melainkan juga perspektifnya. Banyak sekali faktor pendukungnya," tutupnya.

banner-ads