Danilo Petrucci merasa masih seperti mimpi ketika tampil di GP Inggris musim 2015. Pembalap Pramac Ducati itu finish di posisi kedua di belakang Valentino Rossi.
Balapan penuh drama itu ternyata sampai saat ini masih membekas di benak Petrux. Menurutnya, ia juga masih ingat benar raungan mesin Rossi yang berada di depannya.
"Saat tikungan terakhir, saya mulai tertawa. Apalagi ketika melewati garis finish, saya baru sadar itu hal yang nyata," kisahnya.
(insert)
Petrucci juga tak pernah punya target besar saat membela tim Ducati satelit. Tapi di akhir musim, ia berhasil masuk 10 besar.
Mimpi itu jadi kenyataan setelah tampil di Sirkuit Silverstone. Kepercayaan dirinya mulai meningkat. Petrucci pun semakin cepat.
"Awalnya saya ngeri untuk mengejar Rossi, di belakang saya juga ada Andrea Dovizioso. Saya terjepit dan kehilangan arah," tuturnya.