Herve Poncharal sudah memutuskan untuk menghentikan kerjasama dengan Yamaha. Bos Tech 3 tersebut musim depan memilih bekerja sama dengan KTM.

Saat ini Yamaha tengah terseok-seok karena tak menemukan motor terbaik mereka. Poncharal menyebut, hasil yang diraih tim saat ini sangat jauh dari harapan.

"Di Qatar kami memulai dengan kami memimpin untuk sebagian besar balapan. Kami kemudian finis di urutan kedua di Argentina, Johann berada di podium lagi di Jerez. Jujur, sampai GP Prancis, kami berada di awan," ungkapnya.

Johann Zarco yang menjadi pembalapnya pun disebut bakal kembali memenangkan podium. Tapi sejak kecelakaan di Montmelo, ia memiliki lebih banyak masalah.

"Mesin agak macet. Ada lebih banyak momen frustrasi daripada sukacita, tak seperti awal musim. Jadi tidak, kami tak puas sama sekali. Ini puncak dan terendah dalam balapan," tuturnya.
 

banner-ads

Potensi KTM Begitu Menggiurkan

Menurutnya, ia tengah kesulitan memahami apa yang terjadi. Yamaha memang disebutnya bukan motor terbaik, meski masih sangat bagus. Pada saat yang sama, ia justru memutuskan untuk cabut ke KTM.

"Kami baru saja tiba di sebuah panggung di mana kami haus akan petualangan baru dan faktanya adalah sebuah pabrikan mendatangi kami untuk menawarkan kepada kami dua mesin yang identik dengan tim pabrikan," ujarnya.

Hal itu juga yang menarik baginya. Kesempatan yang tak bisa disia-siakan. Di sisi lain, ia juga merupakan pengusaha yang harus memastikan kelanjutan bisnisnya.

"Di sini kami ditawari kontrak tiga tahun dengan KTM dan Red Bull. Jadi itu benar-benar memenuhi semua kriteria. Kami punya waktu yang indah dalam 20 tahun terakhir dengan Yamaha," tukasnya.