Paris Saint-Germain memastikan tembus ke babak perempat final Liga Champions musim ini setelah mengandaskan Chelsea kedua kalinya dini hari tadi. Di partai sebelumnya, PSG sudah punya modal kemenangan atas tim London dengan skor 2-1 di kandang sendiri.
Saat bertamu ke London Biru, klub kaya raya Paris itu juga menghentikan langkah The Blues dengan skor yang sama. Chelsea pun terlempar dari turnamen.
Namun pasukan Guus Hiddink patut mendapat pujian atas perlawanan sengitnya terhadap PSG. Bahkan usai laga ini, ada dua pemain yang jadi tumbal cedera.
PSG unggul lebih dulu lewat gelandang muda Prancis yang jadi incaran banyak klub besar Premier League, Adrien Rabiot.
Saat bertamu ke London Biru, klub kaya raya Paris itu juga menghentikan langkah The Blues dengan skor yang sama. Chelsea pun terlempar dari turnamen.
Namun pasukan Guus Hiddink patut mendapat pujian atas perlawanan sengitnya terhadap PSG. Bahkan usai laga ini, ada dua pemain yang jadi tumbal cedera.
PSG unggul lebih dulu lewat gelandang muda Prancis yang jadi incaran banyak klub besar Premier League, Adrien Rabiot.
Awak Laurent Blanc sempat terhenyak lewat harapan yang dibumbung Diego Costa di menit 27. Namun striker andalan mereka, Zlatan Ibrahimovic menghukum Chelsea.
Skor berubah 2-1. Dengan begitu, Les Parisiens menang agregat 4-2 atas klub Stamford Bridge.
Namun kejadian yang menyita perhatian lain adalah pertukaran jersey antara Eden Hazard dan Angel Di Maria saat jeda turun minum.
Masalahnya, tradisi itu terjadi biasanya hanya saat laga telah usai. Ini membuat Hazard yang bermain tak maksimal malam itu jadi cibiran.
Apalagi, pertukaran itu seperti menandakan sang gelandang Belgia sudah menyerah saat timnya belum berjuang hingga usai pertandingan.
Hiddink sendiri yang belum melihat insiden ini tampak sedikit kesal. "Hal itu tidak seharusnya dilakukan, tapi di beberapa negara hal itu merupakan hal yang biasa, bukannya di akhir laga," ujar di Telegraph.
Apalagi, pertukaran itu seperti menandakan sang gelandang Belgia sudah menyerah saat timnya belum berjuang hingga usai pertandingan.
Hiddink sendiri yang belum melihat insiden ini tampak sedikit kesal. "Hal itu tidak seharusnya dilakukan, tapi di beberapa negara hal itu merupakan hal yang biasa, bukannya di akhir laga," ujar di Telegraph.