Andrea Dovizioso mendapat pukulan telak di balik perjuangannya meraih gelar MotoGP. Alih-alih tampil baik, rider Ducati itu justru finish di posisi ke-13.
Setelah secara ajaib meraih tempat di posisi ketujuh minggu sebelumnya, Dovizioso menyebut performa buruk Ducati harusnya bisa diperbaiki di GP Teruel.
Memulai hanya di posisi ke-17 setelah gagal melaju melewati kualifikasi 1, Dovizioso naik dengan mantap ke urutan sembilan. Tetapi mulai melebar saat pertarungan jarak dekat dengan Aleix Espargaro, tiba-tiba turun kembali ke urutan ke-12. Runner-up tiga gelar MotoGP kemudian disusul oleh pembalap penguji HRC Stefan Bradl di lap terakhir.
"Pada awalnya, kecepatan saya tidak terlalu buruk, tetapi ban lunaknya terlalu lunak untuk semua orang dan penurunannya sangat besar untuk semua orang," kata Dovizioso.
"Dan inilah yang terjadi dalam balapan, saya benar-benar menghabiskan ban, tapi ini semua adalah konsekuensi ketika berkendara dengan cara yang buruk, dan Anda tidak merasakannya."
Benarkah kegagalan itu karena salah memilih ban?
"Ini adalah ban yang berbeda tahun ini, tetapi dalam dua tahun terakhir ini, sebagian besar kami dapat menggunakan ban yang lebih lembut daripada pesaing. Tapi Anda hanya bisa menggunakan itu jika bisa mengendarainya dengan kecepatan yang baik dan menghemat ban Anda. Ini bukan kasus kami," jawabnya.
"Saya tidak tahu, mungkin dengan medium itu akan sedikit lebih baik, tetapi kami berbicara tentang hal kecil dibandingkan dengan jarak 22 detik di akhir balapan. Saya tidak berpikir itu pilihan ban yang menciptakan situasi buruk dalam balapan. Itu hanya sebuah konsekuensi."
Konsekuensi lainnya adalah Dovizioso kini kehilangan tempat keempat dalam kejuaraan dunia. Juara GP Teruel Franco Morbidelli menyusul posisinya.