Di setir kemudi F1, ada banyak tombol yang punya fungsi vital. Itu merupakan salah satu kerumitan yang dialami Rio Haryanto.
Meski sudah akrab dengan teknologi jet darat, akan tetapi di F1 semua berbeda. Mantan pembalap GP2 itu menganggap tombol-tombol di kemudi F1 lebih menyulitkan.
"Teknologi F1 itu sangat berbeda, butuh adaptasi dan sangat kompleks karena di steering wheel, mobil GP2 hanya empat tombol, sementara F1 ada 30 tombol," ungkapnya.
Tuh kan, lebih banyak 26 tombol lho! Rio sudah melakoni dua kali balapan. Dua seri itu dijadikannya sebagai pembelajaran yang berharga.
"Adaptasinya sedikit-sedikit, karena harus juga setting 30 tombol itu. Sekarang saya lebih familiar, jadi semakin percaya diri di dalam mobil," tukasnya.
Pembalap kebangsaan Indonesia itu bakal melakoni seri ketiga di Shanghai akhir pekan depan. Targetnya masih tak muluk, yaitu finish pada posisi 15.