Talkmen.com --- Ritual unik yang dilakukan para atlet profesional. Benarkah ritual yang mereka gunakan dapat membuat mereka menang?

Dari Serena Williams hingga atlet legendaris seperti Michael Jordan memiliki superstition yang mereka percayai bisa membantu performa mereka di lapangan. banner-ads

Anda percaya takhayul dalam mengerjakan sesuatu? Punya ritual tertentu sebelum melakukan sesuatu? Kalau iya, ternyata ini merupakan hal yang lazim dilakukan bahkan hal ini juga dilakukan oleh atlet-atlet professional. Banyak atlet bahkan pelatih mereka yang melakukan ritual tertentu agar dapat meraih kemenangan saat bertanding seperti mulai dari tidak memotong rambut selama turnamen, memakai pakaian yang sama tanpa dicuci selama ia tidak terkalahkan, dan masih banyak lagi.

Mungkin Anda masih ingat bagaimana pelatih Jerman, Joachim Loew yang selalu mengenakan sweater yang sama selama Piala Dunia 2012. Ia terus memakai sweater yang sama tanpa dicuci selama Jerman belum terkalahkan pada turnamen tersebut. Agak jorok memang, tetapi Loew percaya sweater itu membawa keberuntungan dan ia tidak tertarik mencuci sweater-nya agar keberuntungannya tidak ikut tercuci juga. Well, walau pada akhirnya Jerman tidak menjadi juara tapi toh itu menjadi kepercayaannya. Selain Joachim Loew, ada banyak lagi ritual-ritual lainnya yang dilakukan para atlet-atlet profesional. Let’s find who has the weirdest superstition.

Pelatih Jerman Joachim Loew dengan 'lucky' sweaternya.  

Siapa sangka atlet yang super hebat seperti Michael Jordan ternyata memiliki ritual aneh sebelum bertanding. Michael Jordan punya ritual unik dalam memimpin Chicago Bulls meraih juara hingga enam kali.Ternyata dia selalu menggunakan celana University of North Carolina di bawah celana Chicago Bulls selama pertandingan final. Berkat ritual yang ia lakukan, ia berhasil menciptakan tren baru dalam NBA yaitu mengenakan celana pendek yang berukuran lebih panjang.

Dibalik celana Bulls ia selalu mengenakan celana North Carolina.  

Jordan sendiri menggunakan celana yang lebih panjang untuk menutupi celana North Carolina di dalamnya. Unik memang, karena selain tidak akan ada yang menyangka Michael Jordan percaya dengan ritual-ritual seperti itu di mana menggunakan dua celana dalam pertandingan. Pastinya hal tersebut bukan sesuatu yang nyaman! Namun itulah yang Jordan percayai. Ia percaya celana yang ia kenakan selama masih di bangku universitas di North Carolina dapat menjadi 'jimat’ baginya. Berhubungan atau tidak, Jordan berhasil mempersembahkan gelar juara keenam bagi Bulls.

Ada lagi petenis putri asal Amerika Serikat, Serena Williams. Petenis yang kini berusia 27 tahun bahkan memilki beberapa ritual yang dianggapnya penting sebelum bertanding. Serena juga percaya bahwa beberapa kali kegagalannya dalam suatu turnamen disebabkan ia lupa melakukan beberapa ritualnya. Mulai dari membawa shower sandals­-nya menuju pertandingan, memakai kaus kaki yang sama selama turnamen, mengikat tali sepatunya dengan cara spesifik, hingga memukul bola ke tanah lima kali sebelum servingpertama dan dua kali untuk serve kedua.

Di dunia tenis adalagi Bjorn Borg yang terkenal dengan beberapa ritual khasnya. Namun ritual Borg hanya spesifik hanya dilakukan di turnamen Wimbledon saja. Dalam turnamen Grand Slam di Inggris ini, Borg selalu mengenakan kaus ber-merk Fila yang sama dan ia tidak pernah bercukur selama turnamen. Jadi jika Borg mencapai final, jangan heran jika wajahnya dipenuhi kumis dan janggut. Ritual Borg ini banyak ditiru oleh atlet-atlet lain.

   

Kebetulan belaka atau efek sugesti

Fenomena ritual para atlet terus terjadi meski banyak dipertanyakan. Ritual unik sebelum bertanding dipercaya malah dapat merusak permainan mereka.

Dari Ultimate Fighting Championship ada nama Lyoto Machida yang punya ritual super aneh di mana setiap pagi ia memiliki ritual mengerikan yaitu meminum urinenya sendiri! Ia mengaku mengikuti ritual ini dari ayahnya yang merupakan karate master. Atlet berumur 31 tahun ini percaya bahwa dengan meminum urinenya sendiri dapat membersihkan tubuhnya dari racun-racun. Padahal uniknya pengeluaran urine merupakan salah satu proses detox natural yang dilakukan tubuh kita. Tapi bisa saja Machida benar, karena sampai sekarang ia belum pernah kalah satu ronde pun dalam karier profesionalnya. Ada yang tertarik? 

Ritual Lyoto Machida bisa jadi adalah salah satu ritual yang paling 'unik'. Sumber: fighters.com

Dari ajang baseball, ada nama Turk Wendell yang dikenal lumayan maniak soal ritual-ritual aneh, bayangkan saja, mulai dari meloncati pagar saat masuk ke lapangan, mengunyah permen hitam saat hendak memukul, dan yang paling parah, setiap berganti inning dia bersikat gigi! Cukup merepotkan memang ritualnya yang satu ini. Wendell juga selalu memakai kalung dari gigi binatang yang ia buru sendiri.

Kemudian ada lagi Jason Giambi, yang merupakan mimpi buruk para pitcher di MLB yang juga punya ritual yang kurang 'normal' yaitu memakai thong berwarna emas saat bertanding! Yup that’s right! A Golden Thong! Ritual ini dianggap sukses sehingga banyak rekannya di tim Colorado Rockie meminjamnya saat mereka sedang kesulitan dalam bermain, wow!

Jason Giambi adalah salah satu atlet yang memiliki paling banyak ritual.  

Lee McGriff mantan pemain American Football asal Florida mengakui dengan mempunyai 'barang keberuntungan’ akan membuat mereka lebih merasa nyaman dan keyakinan lebih dalam pertandingan, hal tersebut tentu saja bisa membantu mereka dalam pertandingan. McGriff sendiri juga pernah memiliki ritual membawa Buckeye, token dari Ohio State University.

McGriff mengatakan 'barang keberuntungan’ bisa memberi para atlet suatu struktur yang bisa membuat mereka mengurangi rasa grogi. Ini adalah sesuatu yang bisa dipertanggung jawabkan, dengan melakukan sesuatu secara rutin sebelum bertanding akan membuat kami berkata 'Ah, semuanya akan baik-baik saja karena saya telah melakukan semuanya dengan teratur dan sempuna’ ini menyebebabkan kami bisa bermain dengan tenang” tutur McGriff pada wuft.org.

Begitu banyak atlet yang mempunyai ritual-ritual atau superstition banyak mengundang pertanyaan. Tentu saja mereka sendiri juga mengetahui apa yang mereka lakukan tidak ada gunanya dalam mengubah jalannya pertandingan. Tetapi apa yang mereka lakukan sebagai ritual bisa saja kita maklumi sebagai hal yang bisa menenangkan mereka. Dengan kepercayaan para atlet dengan ritual mereka, dipercaya bahwa hal tersbut dapat membuat mereka lebih tenang dan percaya diri sebelum bertanding.

Sebuah penelitian yang dilakukan University of Cologne di Jerman melakukan sebuah eksperimen tentang ritual bagi atlet ini, hasilnya positif bagi ritual ini. Pada percobaannya seorang partisipan diberikan 'bola golf keberuntungan’ dan bola golf biasa, hasilnya 'bola keberuntungan’ tersebut lebih banyak dimasukan ke dalam lubang oleh partisipan dibanding bola biasa.

Namun bukan berarti memiliki ritual menjadi hal yang positif, bahkan beberapa ahli psikologi olah raga mempertanyakan superstition seperti ini. Justru dengan memiliki banyak ritual malah dianggap dapat menggangu mental para atlet karena terlalu banyak hal yang tidak seharusnya mereka pikirkan dan malah menggangu performa mereka di lapangan. Seorang profesor psikologi asal Wolverhampton University Andrew Lane mengatakan bahwa melakukan ritual 1 jam sebelum bertanding bisa menjadi baik, asalkan relevan dengan bidang mereka dan tidak mengganggu fisik pemain, karena 1 jam sebelum seorang atlet bertanding adalah masa yang sangat krusial baginya.

Bergantung pada rutinitas bisa menjadi penting untuk membuat mereka tenang Tetapi jika rutinitas itu menjadi sesuatu yang tidak relevan dengan dengan olah raga bisa saja malah menggangu.” Katanya kepada Reuters.

Victor Thompson yang juga seorang ahli psikologi olahraga menambahkan para atlet juga harus bisa flexible dalam melakukan rutinitas apalagi jika sesuatu tidak bisa terjadi sesuai dengan keinginannya, misalnya saat mereka kehilangan kaus keberuntungannya, atau mereka tidak bisa mendengarkan lagu favorit mereka sebelum bertanding karena ipod-nya rusak.

Salah satu ritual atlet yang paling umum adalah mendengarkan musik sebelum bertanding.
Sumber: positivelycelebrity.com

Hal-hal seperti itu bisa saja terjadi dan malah bisa menciptakan amarah, ketegangan, dan frustrasi. Hal ini tentu saja malah akan mengganggu pikiran para atlet sebelum bertanding karena akan mengganggu kepercayaan diri mereka.” Katanya kepada Reuters.

Inilah yang justru ditakuti banyak pihak, selain memberi keperacyaan diri, di sisi lain malah atlet dengan ritual-ritual seperti ini bisa malah terganggu jika ritual mereka tidak berjalan sesuai yang mereka inginkan. Bisa saja seorang Michael Jordan lebih memikirkan 'celana keberuntungannya’ yang tertinggal dirumah dan ia takut akan membuatnya tidak beruntung daripada fokus pada pertandingan. Namun mereka yang memiliki ritual-ritual seperti ini tentu saja tidak bisa disalahkan, dengan tekanan tinggi yang mereka hadapi sebelum bertanding, rasanya wajar saja mereka mencari sedikit ketenangan. Nah bagaimana dengan anda? Apakah anda memiliki ritual-ritual tersendiri sebelum melakukan sesuatu?