Ia gantung sepatu di klub Sparta Praha di mana ia juga memulai kariernya di klub kampung halaman. Rosicky sebelumnya malang melintang di Bundesliga dan Liga Inggris.
Bersinar di Borussia Dortmund, ia kemudian mengabdi cukup lama hingga satu dekade di Arsenal. Sayang memang sejak lama cedera kerap menganggu kariernya.
Playmaker jempolan ini sangat mahir dalam mengumpan dan menciptakan peluang. Servisnya sebagai jenderal dan otak lini tengah sangat memanjakan para striker.
Para juniornya macam Cesc Fabregas dan Jack Wilshere kerap menjadikan Rosicky inspirasi kala masih bermain berasa di The Gunners.
Tapi cedera yang mengganggunya di usia uzur sebagai pesepakbola membuat fisiknya kerap menurun. Ia pun akhirnya memilih pensiun setelah bermain 12 caps untuk Sparta Praha.
"Usai menimang dengan matang, saya mulai menyadari tak lagi mampu untuk mempersiapkan tubuh saya seperti yang dibutuhkan dalam sepakbola profesional," ungkap Rosicky di pernyataan resminya.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Sparta karena telah membesarkan saya dan menjadi batu loncatan saya untuk berkarier ke klub-klub besar. Terima kasih juga karena memberikan kesempatan bagi saya untuk mengucapkan perpisahan dari tempat yang amat saya cintai," paparnya.
Si Nomor 10 sejati ini juga mengucapkan terimakasih kepada Arsenal yang ia bela selama 10 tahun. Ia bangga menjadi bagian skuat kala The Gunners dengan durasi selama itu.
“Arsenal adalah klub fantastis dan sebuah kehormatan bagi saya bisa memperkuat klub ini. Saya punya ikatan yang spesial dengan fans. Setiap kali saya bermain, fans tahu bahwa saya bermain sepenuh hati dengan seragam ini. Saya adalah Gunner untuk selamanya,” sahutnya di laman resmi Arsenal.
