Valentino Rossi akan memulai MotoGP Styrian dari urutan ke-14. Ia harus membayar harga untuk 'dua kesalahan' pada kualifikasi.banner-ads

Yang pertama adalah yang paling mahal, ketika itu pembalap Monster Yamaha tersingkir, mengakhiri harapannya untuk mencapai Kualifikasi 2.

"Hari ini, sayangnya, saya melakukan dua kesalahan," kata Rossi.

"Kesalahan terburuk terjadi pagi ini. Di lap terakhir, saya sangat cepat tapi saya mengerem terlalu dalam di T9 dan melebar. Jika tidak, saya punya waktu lap untuk langsung masuk Q2. Saya membayar banyak untuk kesalahan itu. Setelah itu, di Q1, semua orang sangat cepat, terutama Zarco yang melakukan waktu putaran yang cukup bagus untuk start di barisan depan di Q2."

Rossi lantas menyentuh garis putih di bagian dalam. Itu juga yang membuatnya kembali terjatuh.



Kecelakaan itu juga diakibatkan oleh insiden Masia di kelas Moto3. Sebab ada sisa oli yang masih terdapat di lintasan. Rossi lantas tertinggal di urutan ke-15 dalam kualifikasi, tetapi akan naik satu tempat di grid karena penalti Zarco.

"Kami menderita di lap yang panas tetapi kecepatan saya tidak terlalu buruk, saya cukup kuat. Saya pikir ada empat atau lima pembalap yang lebih cepat, tapi kami berada di atas sana bersama yang lain," katanya.

Dalam kualifikasi, Rossi juga mencatatkan diri sebagai pembalap paling lambat. Sebab, sirkuit Red Bull Ring dianggap bukan bukan yang terbaik buat motornya.

"Ini bukan trek terbaik kami, sulit di sini bersama Yamaha. Mesin kami tidak terlalu cepat," tuturnya.

Pabrikan dengan mesin empat silinder segaris lainnya, Suzuki GSX-RR, cukup berhasil. Mereka hanya lebih lambat beberapa detik dari Ducati.

“Bagi saya Suzuki lebih cepat karena mereka memiliki daya cengkeram yang lebih besar dalam akselerasi. Saat mereka membuka throttle mereka mampu keluar dari tikungan dengan cara yang lebih baik dari kami,” kata Rossi.

"Kami berputar lebih banyak. Bagi saya ini adalah titik lemah terbesar kami. Kami mencoba untuk meningkatkan tetapi kami selalu menderita dan juga trek ini tidak fantastis."