Andrea Dovizioso sukses meraih kemenangan di MotoGP Qatar. Namun performanya di Argentina dan Austin membuatnya bingung.

Dovizioso hanya finis keenam dan kelima masing-masing di Argentina dan Austin. Hasil balapan itu membuatnya bingung akan potensi Desmosedici GP18. Meski begitu ia kini justru naik jadi pemimpin klasemen.

"Tak buruk juga pulang ke Eropa sebagai pimpinan klasemen. Tapi tergantung kita melihatnya dari sudut pandang yang mana. Saya harap lebih kompetitif di COTA, tapi malah kesulitan seperti tahun lalu. Ada peningkatan di manajemen ban, tapi tak cukup untuk bertarung di depan," ujarnya.

Seberapa Potensi Dovizioso?

Dovizioso sendiri tak tahu benar kesulitan apa yang melanda GP18 miliknya. Menurutnya ia telah memilih setup terbaik serta memasang wing fairing.

"Saya pikir bisa pulang dengan hasil terbaik. Andai saya menyalip Johann lebih awal, mungkin saya bisa lebih ngotot. Nyatanya saya malah harus sibuk sendiri menjinakkan motor," ungkapnya.

"Saya harus tetap positif. Kami memulai musim dengan baik, tapi hasil itu bukan cerminan yang sesungguhnya. Nyatanya di Austin kami masih kesulitan seperti tahun lalu. Saya tak harus mengharapkan apa-apa dari Jerez dan Le Mans."

banner-ads