Maria Sharapova mendapatkan sanksi larangan bertanding selama 2 tahun. Sharapova dinyatakan terbukti melanggar aturan doping.
Badan tenis sunia ITF memutuskan bahwa larangan itu terhitung dari Sharapova menyerahkan urinenya untuk diperiksa. Ia melakukan pemeriksaan setelah melakoni Australia Terbuka 2016 lalu.
"Sharapova, 29 tahun dari Rusia, memberikan sample urine pada 26 Januari, setelah pertandingan perempat final Australia Terbuka 2016 di Melbourne," tulis ITF.
Sampel tersebut lantas dikirim ke laboratorium WADA di Montreal, Kanada. Usai diperiksa urine tersebut ternyata mengandung meldonium. Larangan pemakaian meldonium sendiri baru diresmikan WADA awal Januari.
Sharapova ternyata tak menerima hukuman itu. Ia pun kabarnya mengajukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga.
"Saya tak terima skorsing keras dan tak adil ini. Saya akan segera mengajukan banding," kata peraih lima title grand slam tersebut.