Bisa dibilang pembalap paling ikonik di era MotoGP modern mungkin adalah Rossi. Sebagian orang bakal langsung terbayang angka 46 bahkan ketika baru mulai membicarakan MotoGP.
Valentino Rossi yang udah menginjak usia kepala empat jadi salah satu pembalap paling dihormati, bahkan oleh seluruh pelaku dunia adu kecepatan.
Meski begitu, Rossi tetap mengaku punya pembalap yang jadi panutannya sebelum berjaya di kelas utama Grand Prix. Gak cuma satu, Rossi ngaku ada dua pembalap yang paling berpengaruh buat karirnya.
Dua pembalap tersebut adalah Haruchika Aoki dan Norifumi (Norick) Abe.
Norick Abe dianggap sebagai sosok yang memberikan antusiasme dan motivasi bagi Rossi. The Doctor sering mengenang bagaimana dirinya beberapa kali melakukan pertarungan sengit di belokan-belokan sulit dalam berbagai kesempatan balapan Grand Prix. Pembalap yang identik dengan nomor 46 ini juga gak malu mengakui bahwa dirinya adalah fans berat Norick Abe dan masih menyimpan foto serta tanda tangan sang pembalap.
Sayangnya Norick Abe harus mengakhiri karir di usia 33 tahun setelah tewas dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di Jepang.
Sedangkan Haruchika Aoki adalah rival yang spesial bagi Rossi. Gak cuma dianggap sebagai rival, tapi Aoki adalah sosok guru buat Rossi.
Ada cerita menarik di antara Rossi dan Aoki.
Pada ajang GP 125 yang sekarang dikenal sebagai Moto3, Rossi pernah rela tidak menang demi bisa belajar dari Aoki. Saat itu, pada salah satu balapan Rossi sebenarnya punya kesempatan untuk menyusul Aoki yang jadi pemimpin balapan. Tapi sang legenda lebih memilih untuk menguntit di belakang Aoki demi mempelajari gaya membalapnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Aoki pun emang mengizinkan Rossi untuk membuntuti dirinya dari belakang. Aoki mengajarkan pada Rossi tentang racing line yang tepat sehingga dapat melakukan overtake pada saat yang pas. Mungkin, kemampuan overtake Rossi yang mengerikan di tahun 2000an itu datang dari pengajaran seorang Haruchika Aoki di kelas GP 125.
Hingga sekarang, kedua pembalap tersebut masih dianggap sebagai sosok paling berpengaruh buat Rossi. Mungkin tanpa keduanya The Doctor bakal terlihat berbeda sekarang.