Banyak banget hal luar biasa terjadi tahun dalam dunia sepak bola pada tahun 2018. Kroasia untuk pertama kalinya lolos ke final Piala Dunia meskipun di partai puncak harus menelan kekalahan dari Prancis. Lalu ada Real Madrid yang mengukuhkan kemenangan Liga Champions tiga kali secara beruntun setelah mengalahkan Liverpool di partai final.
Mata publik emang selalu tertuju pada Eropa kalau udah urusan sepak bola. Selain punya level persaingan yang di atas rata-rata, sepak bola Eropa juga udah sejak lama selalu jadi rujukan buat negara lain dalam berbagai hal.
Tahun 2018 juga ternyata jadi tahun yang luar biasa buat full back Prancis, Benjamin Mendy. Keterlibatannya bersama Manchester City dan tim nasional Prancis pada tahun tersebut menarik perhatian banyak orang.
Tapi perhatian tersebut tertuju pada hal yang mungkin gak bakal lo kira.
Mungkin lo bakal merasa janggal melihat tulisan tentang Benjamin Mendy ini. Soalnya, nama pemain tersebut bahkan jarang terdengar dalam beberapa tahun terakhir namun dirinya bisa mengalami tahun yang luar biasa pada 2018.
Jadi, hal ‘luar biasa’ yang dialami olehnya bukanlah permainan gemilang penuh assist, gol, dan clean sheet. Seorang full back seperti Mendy biasanya mendapat perhatian setelah sukses membantu tim menang tanpa kebobolan, atau berhasil mencetak banyak assist karena sering terlibat dalam serangan balik.
Justru Bro, Mendy pada tahun 2018 disorot karena sangat jarang bermain.
Yap, secara total dirinya cuma bermain selama 102 menit pada pertandingan resmi musim 2017/2018, angka yang bahkan cuma sekedar satu pertandingan ditambah beberapa menit tambahan waktu. Bahkan, jumlah waktu 102 menit yang Mendy catatkan adalah kombinasi antara waktu bermain di klub dan negara.
Namun berbanding terbalik dengan jumlah waktu pertandingan yang dicatatkannya, Mendy mendapatkan dua trofi prestisius musim tersebut. Bersama Manchester City, dirinya berhasil mendapatkan trofi Premier League. Selain itu, bersama Prancis dirinya berhasil jadi juara dunia.
Sifat sepak bola sebagai olahraga kolektif emang bikin pemain seperti Mendy tetap mendapatkan credit lebih saat timnya juara meskipun jarang bermain.
Meski jarang bermain, Manchester City sampai sekarang tetap mempertahankan Mendy karena dirinya cukup fit saat latihan dan bisa aja jadi pemain darurat sewaktu-waktu. Soalnya, jadwal Premier League yang padat emang bikin sebuah tim punya kemungkinan ditimpa oleh badai cedera.
Bahkan dirinya musim ini masih punya kesempatan mencicipi gelar Liga Champions kalau Manchester City berhasil keluar sebagai juara.