Ketika pertahanan gelar juara MotoGP Marc Marquez dirusak oleh patah lengan, favorit untuk mengambil alih mahkotanya di atas kertas adalah Andrea Dovizioso dan Maverick Vinales. Keduanya menempati posisi kedua dan ketiga dalam klasemen selama dua musim terakhir.
Tapi saat seri MotoGP 2020, keduanya secara terbuka meragukan peluang mereka untuk mengkudeta Joan Mir di papan klasemen. Penyebab kesengsaraan Dovizioso lebih jelas, dia dan Ducati masih berjuang dengan performa ban belakang. Hal tersebut berakibat dirinya turun dari podium selama tujuh balapan terakhir.
Sementara itu, Vinales berjuang melawan ketidakkonsistenan dan belum berhasil finis di lima besar selama dua balapan berturut-turut sejak pembukaan musim Jerez. Sebaliknya, Mir, meski masih tanpa kemenangan, hanya sekali berada di luar 4 besar dalam delapan event terakhir.
"Targetnya adalah memenangkan gelar. Tetapi dengan hasil yang tidak konsisten ini dan perasaan yang saya miliki di motor ini, akan sangat sulit untuk memenangkan gelar ini," kata Vinales.
"Kami melakukan banyak kesalahan, juga dari segi teknis. Kita lihat saja. Saya tidak bisa berkata terlalu banyak. Motornya tidak berfungsi baik, saya memiliki banyak masalah. Bagi saya, sesuatu yang masih belum saya mengerti adalah bagaimana saya bisa melaju secepat itu di FP4 dan kemudian tidak bisa menyamai waktu putaran dalam balapan. Biasanya saya mengambil risiko lebih banyak dan memberikan yang maksimal dalam balapan."
Kendati demikian, Vinales yakin yang terbaik buatnya adalah tetap tenang. Ia ingin memberikan informasi terbaik buat data Yamaha.
"Suzuki sepertinya mampu berbelok lebih cepat, lebih banyak kecepatan di tikungan dan lebih sedikit melebar di tikungan. Anda tidak dapat memulihkan semua ini hanya dengan membuka gas lebih," tambahnya.