Maverick Vinales memimpin balapan di GP Aragon selama tujuh putaran pembuka. Tapi itu sebelum ban belakangnya terkikis yang lantas membuatnya tidak berdaya.
Vinales disusul berturut-turut oleh Alex Rins, Alex Marquez dan Joan Mir. Keausan dan traksi ban telah menjadi masalah khas Yamaha dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami mengerti sekarang, berbuat sesuatu di titik lemah tidak akan membuatnya jauh lebih kuat. Tetapi poin kuat kami bisa membuat balapan lebih kuat," kata Vinales.
"Jadi, kami akan bekerja sesuai dengan garis yang disukai Yamaha di lintasan. Lalu melihat apakah balapan berikutnya bisa lebih baik untuk mendorong dan memiliki ritme yang lebih cepat. Bagi saya, sepertinya setiap kali kami mencoba untuk meningkatkan titik lemah kami tidak membuat balapan menjadi bagus."
Vinales pun menegaskan dirinya hanya ingin mengikuti DNA Yamaha M1. Ia hanya ingin fokus pada titik terkuat motor tersebut, yaitu dalam hal kecepatan cornering dan kestabilan ban depan.
“Jadi, di tikungan terakhir, jika kali ini saya tidak cepat maka lain kali saya akan mencoba membuat kecepatan tikungan lebih banyak dan melihat cara kerjanya.
"Kami perlu bekerja lebih banyak dengan bagian depan agar saya lebih percaya diri sehingga saya bisa membawa kecepatan menikung."
Sepertinya Vinales tak mau lagi mengeluh. Sebab masalah pada bagian belakang Yamaha sudah terjadi sejak tiga musim belakangan.
"Jadi kami akan berkonsentrasi di depan, mencoba menjadi cepat, mendapatkan lebih banyak kecepatan di tikungan dan melihat apakah waktunya lebih baik atau tidak."