Zlatan adalah sapaan paling akrab dari pesepakbola Zlatan Ibrahimovic. Nama belakangnya sebenarnya adalah sekadar nama punggung sekaligus nama besarnya.
Maka tak heran jika menyebutnya sebagai Zlatan saja karena artikel ini kita mencoba lebih akrab dan menghibur striker jangkung Swedia berdarah Bosnia yang (sekali lagi) gagal mengangkat Piala Liga Champions karena PSG gagal lolos ke semi final.
Ya, klub ke sekian Zlatan kembali tersisih dari pentas terbesar Eropa. Mereka dijegal Manchester City pada Rabu (13/4). Dan bomber Swedia itu pun sekali lagi harus penasaran bukan main akan bagaimana rasanya jadi pemenang di UCL.
Setelah membela banyak klub elite, Zlatan masih tak belum juga mencapai level yang satu ini.
"Sekarang banyak orang akan mengatakan kami membiarkan mereka lolos dengan mudah," komentar Zlatan soal kegagalan timnya lolos dimuat Canal Plus.
Zlatan sudah merasakan bermacam gelar. Dan ia sudah seringkali menjadi juara kompetisi Liga bersama klub-klub yang pernah ia bela. Tapi tak satupun trofi Liga Champions ia rengkuh dari beragam klub yang ia bela.
Ironisnya, terkadang ketika ia pergi ke klub lain, klub yang baru ia tinggalkan justru meraih trofi yang ia idamkan. Tengok saja Inter Milan dan Barcelona. Ia pernah menjadi penggawa dua tim itu. Tapi setelah ia hengkang, tim-tim tadi justru jadi jawara UEFA Champions League.
Sekarang, sang bomber harus berpikir, menjadi jawara di Liga apalah artinya kalau belum merasakan rasanya jadi pemenang di Eropa sesungguhnya? Jadi masih mau mencoba peruntungan lagi (misalnya) ke Premier League, Zlatan?