Tapi di balik prestasi gemilang itu ada perjuangan yang nggak gampang. Banyak tantangan yang musti dilewatin tim basket putri. Para atlet perempuan harus mengikuti TC (training camp) yang panjang; kurang lebih 1 tahun dan jauh dari keluarga. Setiap harinya mendapat menu latihan yang keras dari sang pelatih Lin Chi Wen yang dulunya adalah mantan pebasket nasional Taipei.
“Saya pelatih yang keras, latihan dengan muatan yang berat. Program latihan yang berat, tapi para pemain berlatih dengan keringat. Mereka berdarah-darah, letih, setiap malam mungkin mereka menangis di kasur sebelum tidur; tidak ada yang tahu hal itu. Semua orang hanya akan melihat medali emas kami, tapi tidak, setiap hari kami bekerja bersama dan mencoba melakukan yang terbaik. Jadi saya sangat menghargai semua pemain, mereka pantas dapat semua pujian” ungkap Lin Chi Wen.
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Saudara
Latihan tim basket putri di TC jadi intens banget dan berlangsung cukup lama soalnya kita nggak ada kompetisi basket putri profesional yang bisa mengasah skill mereka. Waduh! Lah kok bisa? Ternyata liga basket putri Indonesia berhenti sejak tahun 2020 karena pandemi COVID-19 dan sampe sekarang belum berjalan lagi. Ini jelas bukan ekosistem yang baik buat para atlet dan juga buat regenerasi atlet basket putri Indonesia ke depannya. Padahal potensi Indonesia di basket putri gede banget, nggak ada liga resmi untuk berkompetisi aja bisa dapet emas!
The Golden Generation
Roster timnas basket putri Indonesia yang berhasil mencetak sejarah untuk bawa pulang emas di SEA Games 2023 terdiri atas: Adelaide Callista Wongsohardjo, Agustin Gradita Retong, Clarita Antonio, Dewa Ayu Made Sriharta Kusuma, Dyah Lestari, Henny Sutjiono, Kadek Pratita Citta Dewi, Kimberley Pierre-Louis, Nathanea Claresta Orville, Peyton Alexis Whitted, Priscilla Annabel Karen, dan Yuni Anggraeni.
Ada 2 pemain naturalisasi di roster tersebut yaitu Peyton Alexis Whitted dan Kimberley Pierre-Louis. Kimberley Pierre-Louis sebenarnya udah masuk ke roster Indonesia sejak SEA Games sebelumnya, tapi Peyton Alexis Whitted adalah tambahan baru di roster timnas basket putri tahun ini. Biar pun begitu, Peyton ternyata udah jadi WNI sejak tahun 2019 loh!
Aksi Peyton Whitted untuk timnas basket putri Indonesia
Kedua pemain naturalisasi tersebut bisa dibilang merupakan rekrutan yang efektif untuk timnas basket putri Indonesia. Di 6 pertandingan SEA Games 2023, mereka dapat membaur dengan baik dengan pemain lokal lainnya dan hampir selalu menyumbang dua digit poin di setiap laganya. Kimberley menjadi top skor dengan 116 poin (19,33 poin per laga) dan Peyton mencetak 66 poin (11 poin per laga).
Sapu bersih semua laga
Timnas basket putri pun menyapu bersih 6 pertandingan di SEA Games: melawan Vietnam menang 67-62, versus Thailand berhasil unggul dengan skor tipis 70-69, lalu lanjut menekuk Malaysia 85-57, menghajar Filipina 89-68, membantai Kamboja 100-54 dan akhirnya mengalahkan Singapura dengan skor 86-39. Digulung abis nggak tuh! Raihan “perfect gold” ini juga rekor terbaik timnas basket putri setelah sebelumnya hanya bisa mendapatkan 3 perunggu dan 3 perak sejak ikut serta di SEA Games tahun 1959.
Dewa Ayu dengan “perfect gold”-nya
Setelah kembali ke tanah air, kapten timnas basket putri Indonesia, Henny Sutjiono berharap agar liga basket putri segera dibentuk kembali. Alasannya, buat menjaga konsistensi para atlet biar bisa terus berprestasi kayak di SEA Games 2023 ini.
Nah terkait pelaksanaan liga basket putri ini, sebenernya Perbasi udah coba mengundang klub-klub yang berpotensi menjadi partisipan. Tanggal 24 Maret 2023 undangan udah disebar, tapi yang daftar cuma satu klub dari Surabaya. Duh! Semoga dengan prestasi emas di SEA Games 2023 ini, makin banyak pihak yang mau terlibat ya buat mendukung liga basket putri Indonesia!
Gimana bro udah mulai stalking-stalking dan follow IG para atlet timnas basket putri kita belom? Bisa kali sekalian follow dan join obrolan di IG kita @la_streetball. Kasih ucapan selamat buat prestasi emas ini yak di komen! Gassss!
