Apabila harga jasa terlalu murah, perolehan keuntungan tentunya tidak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan. Padahal kalau dilihat, keuntungan inilah yang nantinya akan digunakan dalam rangka mengembangkan bisnis fotografi menjadi lebih baik.

banner-ads

Sedangkan bila terlalu mahal, potensi bisnis untuk mendapatkan klien banyak malah jadi berkurang. Hal-hal seperti ini yang seharusnya dihindari. Lalu, bagaimana solusi yang tepat untuk menentukan harga jasa fotografi? Simak berikut ini.

1. Menjalankan bisnis untuk mendapatkan untung

Baca Juga: Lakukan Hal Ini Sebelum Memulai Bisnis Fotografi

Perlu diingat 1 hal bahwa dalam menjalankan sebuah bisnis yang sehat, pendapatan harus lebih besar dari pengeluaran untuk kita mendapatkan untung. Gak seditkit para fotografer yang lebih memilih dan rela gak dapet untung atau bahkan kadang sampai rugi. Jangan sampai lupa juga, bahwa banyak biaya yang kadang tidak terlihat seperti penghitungan depresiasi alat, biaya transportasi, biaya pendidikan, rusak, hilang, dan sebagainya.

2. Jangan bersaing dengan harga

Mau saingan harga dengan lapak sebelah? Gak akan ada habisnya, Sob. Mendingan bersaing dengan kualitas dan servis lebih yang bisa lo kasih ke customer. Meskipun harga lo lebih mahal, setidaknya kalau mereka puas dengan servis lo, haslinya mereka (klien) ujung-ujungnya akan balik lagi ke lo atau bahkan merekomendasikan lo ke teman-temannya.

3. Hitung nilainya, bukan waktunya

Pernah denger sistem kerja dengan bayaran per-jam? Dalam fotografi sangat disarankan tidak menggunakan sistem itu. Misalnya lo mematok harga per-jam 50rb, untuk menyelesaikan suatu pekerjaan lo butuh 10 jam, maka biayanya menjadi 500rb. Sedangkan, jika lo dapat menyelesaikan pekerjaan dalam 1 jam, lo berhak mendapatkan lebih dari 500rb, karena akan menghemat waktu orang lain untuk menunggu.

4. Tidak ada yang salah dan benar

Tidak ada patokan tetap dalam menentukan nilai jasa yang lo berikan. Asalkan lo memiliki alasan kenapa lo mematok harga tersebut. Misal, resiko dan tingkat kesulitan yang tinggi, alat yang diperlukan cukup mahal, atau kualitas foto yang tidak bisa didapatkan oleh fotografer lainnya.

5. Cari pelanggan yang sesuai

Lo bisa menemukan pelanggan yang sesuai dengan bidang yang lo minati sehingga mereka juga bisa menghargai hasil karya lo. Misalnya, lo suka foto dengan konsep black and white, lo bisa mencari orang yang memiliki kesenangan yang sama. Pertama mungkin akan sulit, tapi kalo lo tetap konsisten, maka gak menutup kemungkinan akan ada customer yang butuh jasa lo. Ketika lo bertemu dengan customer yang bisa menghargai hasil karya lo, maka harga lo akan lebih optimal. Ini semua karena harga bukan menjadi satu-satunya pertimbangan customer.

Nah, kalau lo udah paham nih dari penjelasan di atas, langsung deh praktekin dan saksikan sendiri hasilnya gimana.
 

Let’s Follow us :
IG : @lensacommunity
Tiktok : @lensa.community