Fokus adalah ruang ketajaman yang dihasilkan oleh lensa pada kamera yang bisa diatur lewat aperture. Dalam fotografi dan sinematografi, fokus merupakan salah satu elemen kunci yang memainkan peran penting dalam bagaimana sebuah foto atau adegan disajikan.

banner-ads

Sebuah gambar terbagi menjadi tiga bagian yaitu foreground, middle ground, serta background. Dengan memahami teknik fokus, kita dapat mengatur bagian mana dari ketiga bagian tersebut yang ingin kita tajamkan dan kita blur.

Ada berbagai jenis fokus yang digunakan oleh para fotografer dan sineas untuk mencapai efek visual yang diinginkan. Apa saja?

1. Deep Focus

Baca Juga: Nih 5 Tips Foto Low Light Buat Pemula

Contoh Deep focus di film Mother!

Mengacu pada teknik di mana semua objek dalam adegan, baik dekat maupun jauh, tetap tajam dan fokus. Ini sering digunakan untuk mengekspresikan detail dalam seluruh frame.

Teknik ini menjadi populer terutama dalam perfilman pada era 1940-an dan 1950-an. Salah satu yang populer dengan deep focus yaitu karya sutradara seperti Orson Welles dalam film "Citizen Kane".

Penggunaan deep focus memungkinkan sutradara untuk mengarahkan perhatian penonton pada berbagai aspek dalam adegan, dari karakter utama hingga latar belakang yang penting untuk cerita. Teknik ini juga dapat digunakan untuk menciptakan atmosfer yang mendalam dan imersif dalam sebuah film, menghadirkan pengalaman visual yang kuat bagi penonton.

2. Shallow Focus

 Shallow focus di film cats.

Depth of field dangkal, terjadi ketika hanya sebagian kecil dari adegan yang terfokus, sementara latar belakang atau depannya menjadi buram. Ini menciptakan isolasi visual pada objek yang fokus.

Teknik ini sering digunakan dalam film untuk mengarahkan perhatian penonton pada objek atau karakter yang penting dalam adegan. Misalnya, dalam adegan percakapan antara dua karakter, sutradara mungkin menggunakan shallow focus untuk memfokuskan perhatian penonton pada salah satu karakter sementara karakter lainnya dan latar belakang menjadi kabur. Hal ini membantu menekankan emosi atau pentingnya interaksi antar karakter tersebut.

Salah satu film terkenal menggunakan shallow focus adalah Lost in Translation yang digarap Sofia Coppola atau garapan Denis Villeneuve, di mana teknik ini digunakan untuk menciptakan kedalaman emosional antara tokoh-tokoh utama.

3. Soft Focus

Soft focus untuk memotret model.

Menciptakan efek lembut dengan sengaja membuat gambar menjadi sedikit buram atau kurang tajam. Ini sering digunakan untuk memberikan kesan romantis atau mencerahkan suasana.

Teknik ini juga sering digunakan dalam industri fotografi untuk mengurangi ketajaman dalam pemotretan, biasanya digunakan untuk portrait dan fashion photography.

Dalam konteks sinematik, soft focus dapat digunakan untuk menciptakan atmosfer yang lebih hangat dan menyenangkan, terutama dalam adegan-adegan yang melibatkan percakapan santai atau momen intim antara karakter-karakter dalam film. Misalnya, dalam adegan cinta di film-film romantis, penggunaan soft focus dapat menambahkan sentuhan yang lebih lembut dan mempesona pada gambar, membantu memperkuat emosi yang ditampilkan oleh para aktor.

Berikut ini tips untuk membuat soft focus menggunakan krim pelembab kulit:

4. Rack Focus

Rack Focus dalam film Casino Royale.

Terjadi ketika fokus pindah antara dua objek dalam satu adegan. Ini digunakan untuk mengalihkan perhatian penonton dari satu objek ke objek lainnya, menciptakan narasi visual.

Teknik ini sering digunakan oleh sutradara untuk menyorot perubahan penting dalam cerita atau untuk mengungkapkan konflik atau hubungan antara karakter.

Dalam sebuah film misteri, rack focus dapat digunakan untuk secara dramatis beralih antara objek-objek yang memberikan petunjuk penting, membangun ketegangan. Selain itu, dalam adegan-adegan emosional, rack focus dapat digunakan untuk menyoroti reaksi dan interaksi antara karakter, membantu mengekspresikan perubahan emosi atau hubungan yang berkembang di antara mereka.

5. Split Diopter

Split Diopter di film thriller Suspiria.

Menggunakan filter khusus yang membagi lensa menjadi dua area yang dapat difokuskan secara terpisah. Ini memungkinkan fotografer untuk menciptakan efek khusus.

Teknik ini sering digunakan dalam sinematografi untuk menyoroti dua subjek atau objek yang terpisah dalam satu adegan dengan kedalaman yang berbeda.

Dengan membagi lensa, seorang sutradara bisa menekankan pada dua area yang berbeda secara visual, memberikan pandangan yang unik atau menarik bagi penonton. Misalnya, dalam adegan pertemuan antara dua karakter yang memiliki pandangan atau pikiran yang bertentangan, split diopter dapat digunakan untuk menyoroti ekspresi wajah mereka secara bersamaan, memperkuat konflik yang terjadi.

6. Tilt-Shift

Tilt-Shift saat memotret kota.

Melibatkan pergeseran dan miring lensa untuk mengubah plane fokus, menciptakan efek miniatur atau memanipulasi perspektif. Ini sering digunakan untuk memberikan tampilan yang manipulasi pada adegan yang sebenarnya.

Teknik ini banyak digunakan dalam fotografi arsitektur dan landscape, di mana dapat memberikan ilusi kecilnya skala objek besar atau memfokuskan perhatian pada area tertentu dalam sebuah adegan.

Dalam konteks sinematik, tilt-shift sering digunakan dalam pengambilan gambar dari udara, misalnya, untuk memberikan tampilan tata kota atau pemandangan, menambahkan elemen kreatif dan estetika visual.

Setiap teknik fokus ini memberikan fotografer dan videografer ekspresi visual yang berbeda, memungkinkan mereka untuk mengomunikasikan cerita atau atmosfer yang diinginkan melalui pemilihan fokus yang tepat.

Dapatkan juga tips-tips seru dan keren seputar fotografi dan videografi lainnya Cuma di instagram Lensa Community. Yuk, follow sekarang!