Distraction adalah gangguna mengemudi, biasanya dilakukan pengemudi sembari melakukan aktifitas lain selama mengemudi. Misalnya menerima telepon, ber-sms, dan lainnya yang bisa memecah konsentrasi mengemudi.

banner-ads

Gangguan ini akan menbahayakan pengemudi dan pengguna jalan lainnya yang bisa meningkatkan kemungkinan kecelakaan.
"Secara umum, gangguan distraction ini ada 3 jenis, yaitu visual, gangguan pandangan mata yang berasal dari jalan, distraction manual, yang merupakan gangguan pengemudi dari bagian setir kemudi dan yang ketiga distraction kognitif yang berupa gangguan dari pikiran pengendara. Misalnya pengendara yang lagi galau," terang Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).

Kegiatan seperti menggunakan ponsel seperti ber-SMS merupakan gabungan dari 3 macam gangguan itu. Karena tangan, pandangan dan fikiran terpecah dengan ponsel. Makanya ber-SMS sambil berkendara dianggap sebagai gangguan paling berbahaya. Penyebab kecelakaan terbesar, tetapi gak disadari para pengguna mobil dan motor.

Selain ber-sms, makan sambil nyetir juga menjadi gangguan buat pengemudi. Tak beda dengan penggunaan teknologi di dalam kendaraan, misalnya sistem navigasi. Saat loe lagi nyetir, loe mencari alamat tetapi tidak menghentikan mobil dan mencari tempat berhenti yang aman. Itu artinya, bahaya menghadang di hadapan loe Bro.

Gangguan fikiran menjadi faktor ketiga. Loe lagi galau, kurang tidur atau lagi banyak fikiran, sebaiknya jangan berkendara dulu. Efek galau bselain fikiran juga mengakibatkan emosi loe nggak bagus. Jadi gampang marah, nyetir nggak bener. Bebrbahay kan Bro.

Intinya, menyetir adalah kegiatan yang harus loe lakukan dengan hati dan fikiran tenang. Buru-buru ngantor karena takut terlambat, jangan ngegas sendiri, perlu didampingi orang yang bisa menahan emosi loe Bro.