Pada sekitar tahun 1977, BMW Motorrad di Jerman bekerja begitu keras. Alasannya karena dominasi motor Jepang mulai mengincar sebuah kematian produsen motor Eropa.

Ketika itu muncul sebuah ide untuk menempatkan mesin empat silinder milik Peugeot pada setiap motor BMW. Itu memang ide lucu dan diyakini sesat.

40 tahun berlalu, entah bagaimana kita berada di tengah-tengah kebangkitan BMW K-series. Sebuah motor bermesin persegi, hitam dan dingin. Salah satunya adalah BMW K100.
 


Motor itu memang baru dilincurkan tahun 85. Tapi ada efek besar yang kini dirasakan mengingat sejarah panjangnya.

Wrench Kings pun ingin kembali membangun BMW tersebut menjadi sebuah raja jalanan. Builder yang punya prestasi mentereng itu pun membangunnya kembali.

"Jelas BMW K100 punya popularitas nyata di dunia kostum. Ada kualitas besar yang membuatnya menjadi fun bike," katanya.
 


Tantangannya cukup jelas bagi K-series. Mereka harus memiliki kelistrikan yang akurat. Dengan mesin empat silinder datar, motor ini memang terlihat klasik banget.

"BMW memang suka banget elektronik yang nggak standar. Terutama pada K-series. Ada relay untuk indikator gigi, kemudian speedo asli hanya bisa menerima sinyal 6 volt saja. 
banner-ads