Motor keluaran tahun 1987 ini terlihat lebih keren dengan tampilan hitam mate. Setiap orang pasti jatuh cinta pada pandangan pertama ketika melihat motor ini.

Phillip Van Gelder, pemilik Moto Adonis mengatakan bahwa dirinya memang menginginkan motor yang ramping. Tapi di samping itu, ada sebuah sentuhan modern yang bikin motor terlihat kekinian.

"Ini jelas tidak terlihat seperti BMW series R yang memiliki pendingin udara yang populer saat ini. Dan ini juga tidak ramping seperti motor-motor Jepang. Mesin berbentuk persegi ini chunky, tak heran K-series dijuluki Flying Brick," katanya.



Up side down depan memakai Suzuki GSXR1100 yang mempertahankan disc kembar Nissin 3 kaliper. Sementara di bagian belakang, velg memakai milik R1100GS, sang petualang. Seluruh front back diganti agar semua berjalan dengan lancar.

Di sisi elektronik, mereka memakai peralatan Motogadget. Beberapa tuas juga terlihat kekinian dengan memakai merek Rizoma.

"Lampu kini begitu cerah dengan memakai LED quattro putih. Ada di belakang tersembunyi fairing," ungkapnya.



Tangki bahan bakar standar juga ikut diganti menggunakan R100. Kini motor tersebut terlihat lebih kotak dengan jok tipis yang dibentuk aksen pada bagian belakangnya.

Skema cat juga sangat penting agar tampilan terlihat keren. Mereka merenungkannya beberapa waktu sampai akhirnya dipilih skema hitam dan kuning.

Phillip juga merupakan seorang desainer yang punya banyak sumber inspirasi. "Bagi saya warna-warna ini mewakili peringatan alam. Ini seperti ular dan lebah yang memakai warna-warna agresif. Mengapung seperti kupu-kupu, tetapi tajam seperti sengatan lebah," tuturnya.

banner-ads