Tapi hal itu nggak berlaku buat para pengunjung Bandara Dusseldorf di Jerman karena petugas parkir valet tersebut adalah sebuah robot. Tapi bukan berarti robot yang akan menangkap kunci yang loe lemparkan, tapi robot tersebut bakal mengangkat beban sekitar tiga ton yang berasal dari kendaraan dan menempatkannya pada tempat parkir yang kosong.
Robot baik hati ini dinamakan RAY oleh penciptanya, yaitu produsen truk forklift dari Jerman, Serva Transport. Kalau loe sedang dikejar waktu sehingga nggak sempat parkir, minta bantuan RAY saja via aplikasi.
Yang perlu loe lakukan hanyalah menghentikannya di tempat yang disediakan, kemudian datangi sebuah panel layar sentuh yang ada di dekat tempat tersebut untuk mengkonfirmasi bahwa kendaraan siap untuk diparkirkan oleh RAY.
Ray bakal menggunakan sensor canggihnya untuk mengukur dan memotret kendaraan untuk menentukan tempat parkir terbaiknya. Kebetulan, di Bandara Dusseldorf ini terdapat 249 slot parkir kendaraan yang bisa di-handle sama si RAY.
Jaringan komputer RAY terhubung langsung dengan data penerbangan bandara untuk menentukan, kapan loe datang menjemput mobil. Begitu tiba waktunya, RAY akan menyiapkannya supaya bisa langsung dikendarai begitu keluar dari bandara. Melalui aplikasi, pemilik mobil juga bisa berkomunikasi dengan RAY kalau ada penerbangan yang delay.
Teknologi ini mulai dipakai oleh para developer teknologi yang peduli dengan tempat parkir. Selain di Dusseldorf, teknologi ini juga sedang dikembangkan di New Jersey, Amerika. Kapan teknologi ini sampai ke Indonesia? Hanya waktu yang menjawabnya, Bro. Semoga si RAY secepatnya mendarat ke Indonesia buat memarkirkan kendaraan loe.
