Royal Enfield baru saja merilis Interceptor baru yang merupakan anugerah bagi builder. Motor itu punya standar modern, meski tampil sederhana di bagian mekanik dan kelistrikan.

Tidak mengherankan, builder mulai memodifikasi Enfield twin dengan penuh semangat, dan salah satu yang pertama adalah Thrive Motorcycle yang bermarkas di Jakarta.

Indra Pratama dan Barata Dwiputra tidak asing dengan merek itu, sebab dua tahun lalu, mereka membangun scrambler kecil berdasarkan Bullet 350.

"Royal Enfield selalu membuat kami penasaran. Mereka adalah motor tangguh yang dapat diandalkan saat menaklukkan pegunungan Himalaya," kata juru bicara Thrive, Putra Agung kepada Bikeexif.



Thrive tidak ingin menempuh jalur retro konvensional dalam modifikasinya. Mereka ingin mencampuradukkan gaya lama dan baru.

"Kami juga ingin menyimpan DNA, menguraikannya dan menemukan bentuk baru untuk motor," kata Putra.

Jadi mereka mulai dengan menanggalkan Interceptor dari tangki bensin, kotak aki, fender, dan panel sampingnya. Kemudian mereka membentuk kembali sasis belakang dan mengubah dudukan suspensi menjadi mono shock yang diadaptasi dari Suzuki GSX-R600 bersama dengan swingarmnya.

Untuk getaran racer vintage, mereka telah memasang satu set replika garpu Ceriani GP38. Velg aluminium Enkei 17 inci dari Kawasaki Ninja ZX-10R dilengkapi dengan ban Pirelli Diablo Supercorsa yang super lengket.



Rem juga ada peningkatan ke Brembo agar sesuai dengan traksi tambahan yang sudah diupgrade. Motor itu juga memakai cakram ganda dan kaliper M4 di bagian depan, dan pengereman piston kembar di bagian belakang.

Finalnya adalah bodywork baru, dibuat seluruhnya dari aluminium. Mulai dari tangki, panel samping, fender, dan buntut dengan lampu LED.

Setelah lebih dari 600 jam kerja, Thrive menyelesaikan Interceptor yang menakjubkan ini dengan perpaduan warna hijau dan champagne, yang mengingatkan kita pada Aston Martin dan warna mobil balap Lotus.

banner-ads