Jika aturan homologasi tidak wajib di Superbike, pabrikan bakal makin gila. Seperti yang terjadi di era 80-an.

banner-ads

Untuk bersaing secara internasional, Honda bikin 3.000 unit VFR750R RC30, yang menelan biaya $15.000 di akhir tahun 80-an. Motor itu menantang maut dari segala aspek, termasuk biaya.


Foto : istimewa

Baca Juga: Honda Mati-matian Bikin Motor Retro

Apa yang membuat motor ini bisa dibilang sebagai motor terbaik yang pernah dibuat? Pertama, karena itu bukan mesin 2 tak. Kemudian yang kedua, itu bukan empat langkah.

Tapi itulah masalahnya, motor revolusioner seperti itu memang menjadi legendaris, atau dengan mudah menghilang jadi sejarah. Ducati 999 juga punya mesin yang sama, tapi nasibnya justru malah nggak jelas.

Motor Honda VFR itu memiliki single seater, lengan ayun satu sisi, mesin yang menghasilkan 118 hp tanpa batas, dan distribusi bobot yang hampir sempurna di kedua ujungnya berkat pengaturan mesin V4. Itu adalah alat yang sempurna, mumpuni, dengan kecepatan tertinggi lebih dari 155 mph.


Foto : istimewa

Sudah menjadi hal yang umum akhir-akhir ini melihat motor dengan mesin V4. Namun di tahun 80-an, dunia masih bermain aman dengan dua langkah, karena mesin tersebut menghasilkan lebih banyak tenaga dan lebih ringan.

VFR750R atau RC30 memenangkan dua WSBK pada 1988 dan 1989. Mendiang Joey Dunlop memenangkan Formula Satu TT 1988 dengan mengendarai RC30. Robert Dunlop memenangkan GP Makau 1989 mengendarai RC30, dan Steve Hislop mencapai prestasi yang sama pada tahun 1990.

Kemudian pada tahun 1993, Helmut Dahne mencetak waktu lap tercepat dengan sepeda motor di Nurburgring. RC30 juga dianggap oleh penggemar Isle of Man TT sebagai salah satu motor terbaik untuk balapan di jalur pegunungan.