banner-ads

Modifikasi ala Jepang masih memukai. Switch Stance Riding adalah toko kecil di Amakusa yang berada di lepas pantai Kyushu, pulau paling barat daya di Jepang.

Fotografer Marc Holstein baru-baru ini berkunjung ke sana. Keahlian Marc menuntunnya ke builder Toshiyuki Kozaka, yang berspesialisasi dalam permesinan Eropa khususnya, Ducati.

Toshiyuki secara teratur mengangkut dirinya dan motornya sampai ke Prancis, untuk festival Wheels and Waves tahunan. Namun ia berhenti setelah itu, sampai pada proyek bersama BMW R80 1988.

“Saya ingin menunjukkan seperti apa jadinya jika seorang modifikator Ducati menggarap BMW,” katanya.



Tujuannya adalah untuk memberikan BMW sentuhan balap klasik, bersama dengan gaya 70-an. Tapi Toshiyuki juga ingin menggabungkan keanggunan bagian-bagian Italia dalam motor Jerman tersebut.

Ia memakai garpu 40 mm dan kuk atas dari Ducati 750 F1 Montjuich yang sangat langka. Bagian belakang ditingkatkan dengan suspensi yang dapat disetel dari Umhlins. Bagian itu terhubung ke lengan ayun Paralever.

Roda yang menakjubkan memakai unit 17 inchi dari Speedline, satu ukuran lebih kecil dari aslinya R80, dan dibungkus ban Pirelli Diablo Rosso II. Rem depan cakram tunggal telah diganti satu set Brembo dari BMW K1100.



Untuk bodywork, Toshiyuki mencocokkan tangki balap Moto Guzzi aluminium, dengan fairing balap NCR yang awalnya dirancang untuk Ducati Pantah. Namun dua part tersebut ternyata langsung cocok dipakaikan.

Ini adalah konsep yang paling tidak mungkin, memadukan komponen BMW dan Ducati, tetapi grafis, spek enduro klasik telah membuat kami jatuh cinta.