Banyak motor klasik seperti Harley Davidson yang digunakan oleh militer di era Perang Dunia 2. Selain karena tangguh motor yang mereka produksi emang terkenal punya mesin yang bertenaga dalam mengangkut berbagai jenis muatan.

Tapi selain HD, satu brand legendaris mendominasi pasaran Eropa, terutama Inggris di era yang sama. Motor tersebut adalah Norton, terutama seri 16H. Motor ini adalah sebuah tunggangan dengan mesin berkapasitas 490 cc yang diproduksi dari tahun 1911-1954. Gak cuma buat militer, motor tersebut juga dipasarkan untuk umum.

Karena itulah, Vic Matthews dari Afrika Selatan membangun kembali sebuah Norton 16H rilisan tahun 1933 dan mengembalikan tampilan motor tersebut seperti pada masa jayanya. Vic sendiri emang penggila kendaraan klasik dan udah punya koleksi sejak akhir tahun 80an.banner-ads


Vic sendiri pertama membeli Norton 16H tersebut pada tahun 1996 dari kota Pretoria. Sebenarnya saat itu juga pria satu ini udah mulai melakukan restorasi pada Norton yang baru aja dibelinya, tapi sempat terhalang karena dirinya melakukan restorasi pada kendaraan lain, sebuah Porsche 911 tahun 1972. Norton ini pun terbengkalai selama lebih dari 20 tahun.

Namun akhirnya Vic kembali berniat menyelesaikan kendaraan yang dibelinya sekitar 24 tahun lalu ini.

Saat itu, Vic sudah menghilangkan karat yang menempel di tangki bensin dan jalur bahan bakarnya. Dirinya juga menghaluskan kembali silinder yang ada dan mengganti piston mesinnya dengan part baru. 


Selain harus menghilangkan karat, beberapa part harus dicari unit barunya seperti mounting untuk fender, rem di kaki dan tangan, hingga beberapa baut khusus. Namun keseriusannya dalam menghidupkan kembali motor legendaris Inggris ini berbuah manis. Menurutnya tampilan tersebut bikin Norton 16H miliknya jadi kelihatan seperti baru. Mungkin yang jadi perbedaan adalah finishing yang gak seperti saat pertama motor ini rilis.

Vic menerapkan cat warna abu-abu pada tangki bensin dan warna hitam di kedua fender dengan finishing glossy untuk memberikan kesan lebih fresh dan modern.