Banyak kritik diajukan kepada custom bike generasi ini masalah kegunaan. Modifikasi yang kadang terkesan memaksa membuat beberapa komponen gak cocok dengan komponen lainnya. Bahkan kadang motor yang udah dimodifikasi gak bisa dipakai sama sekali.

banner-ads

Motor CB400 SF ‘98 milik Ngurah Subawa ini dibelinya dalam keadaan standar. Tapi tampilan retro motor ini bikin dirinya kepincut buat menjajal dunia custom.

Motor ini lalu dipercayakan pada bengkel Studio Motor di Bali.

Hal yang pertama dilakukan pada motor ini adalah mengganti rims standar dengan aftermarket buatan TK Japan Spoke. Ukurannya 18 x 3.00 inch dan 18 x 3.50 inchi.

Buat nambah kesan retro yang udah ada, dipakai lah ban merk Shinko yang memang jadi favorit pegiat custom bike. Varian yang digunakan adalah Big Block ukuran E804/805 120/80-18 untuk depan serta 150/70-18 untuk ban belakang.

Gak ketinggalan, model suspensi belakang juga diganti dengan produk after market. Produk dari Polini Progressive dengan ukuran 360mm jadi pilihan buat ngisi bagian ini.

Bagian shock breaker, part yang dipakai adalah shock breaker bawaan telescopic 41mm. Hanya saja bagian pengeremannya diganti dengan kaliper Brembo.

Berlanjut ke bagian utama motor. Terdapat tangki bahan bakar yang memang didesain simpel khas motor-motor Jepang. Begitu pula dengan fender belakang. Kesannya sih jadi lebih minimalis, namun padat. Bahannya menggunakan galvalum yang enteng tapi tidak mudah rusak.

Gak ketinggalan, lampunya juga didesain ulang. Headlamp utamanya pakai DRL berukuran 7 inch yang bikin kesan retro tambah kental.

Lalu yang terakhir, ada aliran buangan yang gak lagi pakai versi standar. Studio Motor pakai knalpot buatan mereka sendiri yang memang punya bentuk retro dan punya suara lantang.

Menurut lo keren gak motor ini, Bro?