Antara bisnis dan pertemanan memang suatu hubungan yang beda. Apabila loe mau mencoba menyelaraskan keduanya, yaitu berbisnis bareng teman, sebaiknya loe fikirkan kembali dengan matang. Jangan sampai malah bikin loe trauma dengan bisnis yang berangkat dari pertemanan ini. Bisnis gak jalan, pertemanan berhenti. Berabe deh.

banner-ads

Susahnya menjalin pertemanan menjadi bisnis banyak yang ngalami. Makanya orang biasanya lebih aman dan nyaman berbisnis sendiri. Lebi bebas, bisa menentukan kebijakan sendiri. Nah, kalau dengan teman, kebijakan yang akan loe ambil harus jadi omongan bareng. Harus ada kesepakatan yang pasti sejak awal.

Tidak hanya loe, menurut Forbes pun ada beberapa hal yang perlu loe pertimbangkan sebelum loe memutuskan berbisnis dengan teman. Memang dimana ada persahabatan di situ ada kepercayaan. Tetapi dalam dunia bisnis, seberapa besar kepercayaan anda pada teman. Sebab kepercayaan bisnis jelas beda kepercayaan pertemanan.

1. Sepakati sejak awal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan tugas serta target masing-masing.

2. Bisnis bukan demokrasi. Bisnis seringkali menggunakan aturan yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama. Ada satu orang dari teman berkianat saja, akan merusak semua hubungan, termasuk merusak bisnis. Bisnis ikut gak jalan.

3. Lakukan pembagian kerja yang sama dan job description yang jelas. Agar nantinya tidak menimbulkan kerisauan satu sama lain. Terutama hal yang menyangkut dana.

4. Selama menjalin pertemanan, loe selalu saling curhat dan saling menampung masalah satu sama lain. Nah, begitu menjadi bisnis, nggak akan terlihat kegiatan masing-masing, karena tertutup pemasalahan pribadi. Bisnis bukan demokrasi yang hanya berdasarkan kesepakatan. Tetapi juga pertimbangan bisnis yang matang.

5. Hubungan pertemanan tidak perlu menggunakan landasan legal. Tetapi untuk menjadi pebisnis, walaupun ada hubungan pertemanan, status hubungan bisnis harus dilegalkan secara jelas.