Produk sambal dan bumbu ala Indonesia, yang diproduksi salah satu perusahaan milik diaspora Indonesia di wilayah Washington D.C., Three Anoa, berhasil masuk jaringan supermarket The Whole Foods Market di Amerika Serikat (AS).

banner-ads

"Jaringan Whole Foods Market adalah supermarket butik yang populer dengan produk yang dipasarkan yang bersifat unik, khas, pro-lokal, organik, dan berkualitas tinggi sehingga harganya pun biasanya lebih tinggi dari supermarket lain,"kata Ni Made Ayu Marthini, Atase Perdagangan RI di Washington, D.C. Amerika Serikat dalam rilis yang diterima merdeka.com, Senin (23/6).

Produk sambal Three Anoa pada hari Jumat lalu (20/6), diluncurkan secara resmi di Whole Foods di P Street, North West D.C. Yang menjadi supermarket Whole Foods pertama yang menjual empat produk sambal Three Anoa milik Agus Wong dan Athoni Munaba.

Pada saat peluncuran, pengunjung Whole Foods dapat mencoba cita rasa sambal Three Anoa, yaitu bumbu Bali yang dimasak dengan swordfish dan ikan salmon, sambal mangga untuk dibuat salad daun kale, bumbu rujak dipadu dengan daging, dan lado Sumatera untuk ayam, kata Agus Wong salah satu pemilik Three Anoa.

Saat ini tercatat sekitar 200.000 diaspora Indonesia yang bermukim di AS dan aset yang cukup besar yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan konsumsi dan distribusi produk Indonesia. Diaspora merupakan salah satu instrumen penting untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia.

Atase Perdagangan RI di Washington, D.C. memiliki program business incubator untuk mendorong kewirausahaan diaspora Indonesia yang khususnya bertujuan untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke AS. Kantor KBRI Washington, D.C. menilai produk makanan merupakan pilihan tepat, karena masyarakat AS saat ini sangat ingin mencoba-coba jenis masakan baru.

Menurut data Specialty Foods Association of America, konsumen AS mulai beralih dari makanan Asia yang telah mapan seperti Jepang, Thailand, dan Vietnam ke makanan etnik baru lainnya. Oleh karena itu, makanan Indonesia serta produknya, terutama yang khas akan dicari dan laku.

Di AS ternyata sambal semakin populer dan semakin banyak konsumen yang suka bereksperimen mencoba hal baru dan mencoba sambal hingga yang paling pedas," katanya. Apalagi tidak banyak negara yang memiliki budaya mengkonsumsi sambal. Terlebih lagi, kata sambal telah masuk dalam kamus resmi bahasa Inggris Merriam Webster.