Minum segelas atau dua gelas bir kadang bikin otak loe jadi lancar buat mikir, jadi lebih kreatif menangkap ide, dan badan lebih segar. Asal nggak kebanyakan, bikin loe malah mabuk, pusing kepala, muntah, bahkan dehidrasi.

banner-ads

Fakta lain yang nggak kalah menarik, bir yang sudah ada sejak zaman Babilonia punya cerita unik. Para pembuat bir pada zaman itu, jika membuat bir yang nggak enak, makan pembuatnya itu bakal diceburin ke gentong bir.

Sedangkan pada abad pertengahan, orang merasa lebih aman minum bir daripada air. Karena zaman itu pengadaan air bersih susah banget.

Bir dibuat dari malted barley yang dicampur air panas dan menghasilkan bubur bergula, lalu ditapis. Direbus lagi, ditambah hops sebagai ‘bumbu’ rasa dan aroma, hops inilah yang membuat rasa bie sedikit pahit. Lalu diberi ragi, disimpan beberapa minggu agar terjadi proses fermentasi. Hasilnya bisa berupa ale (jika diperam dalam temperatur) tinggi atau lager (bila temperaturnya rendah).

Cara menyimpan bir yang benar adalah mulut botol kudu menghadap atas, jangan melintang atau digelindingkan karena akan mempengaruhi rasanya. Selain itu, cahaya juga akan menyebabkan senyawa bir rusak, karena kandungan hops sangat sensitif terhadap cahaya.

Bir tidak hanya mengandung hal buruk, tetapi juga berguna buat tubuh lho. Salah satunya bir baik untuk tulang, karena mempunyai kandungan silikon. Sebuah penelitian yang dirilis pada bulan Februari 2010 di Journal of Science of Food and Agriculture, mengungkapkan bahwa beberapa gelas bir dapat memberikan tingkat harian silikon sehat dan penting bagi kesehatan tulang.

Bir juga mengandung barley malt dan hops memiliki banyak kandungan silikon, dengan Pale Ales menempati peringkat paling atas. Sedangkan Wheat Beer dan Lager Beer, lebih sedikit mengandung sedikit silikon.