Akhir-akhir ini industri sablon sangat pesat perkembangannya, terutama sablon kaos. Hal ini ditunjang dengan maraknya distro dan komunitas, yang selalu ingin tampil eksklusif dan beda. Kaos adalah sebagian simbol tampilan komunitas yang beda.

banner-ads

Mendadak akhir-akhir ini banyak sekali muncul usaha sablon kaos digital. Hal ini ditunjang dengan kebutuhan tampil ekslusif para penggemar kaos dan menjamurnya distro. Endro Suryono, salah satu yang ikut menjerumuskan diri ke usaha sablon. Pria lulusan IKJ ini sejak dulu melirik usaha sablon sebagai usaha yang menjanjikan.

"Membuka usaha sablon, baik manual maupun digital sangat menguntungkan. Kalau manajemen bener, BEP-nya nggak perlu lama," terang Endro, yang punys brand kaos Wolf Eat Wolf (WEW).

Awalnya, pria lulusan IKJ ini hanya menjadikannya sambilan selain perkerjaannya sebagai fotografer. "Ternyata usaha perlu keseriusan dan fokus. Sehingga pekerjaan sebagai fotografer harus mengalah sementara waktu," terang pria yang kini memiliki karyawan sablon 5 orang.

Untuk memulai usaha sablon, ia awalnya belajar menggunakan sablon manual. Satu per satu desain yang diinginkan dicetak. "Dari satu-dua warna, lama-lama dipelajari hingga bisa menggunakan berbagai warna campurannya," tambah Endro yang membuka workshop-nya di Graha Raya, Tangerang.

Untuk menunjang pemasarannya, ia memanfaatkan jaringannya, terutama rekan-rekannya di komunitas fotografi, musisi, klub motor dan juga mengembangkannya ke social media. Awalnya hanya sanggup dengan lusinan kaos, kini dengan mesin yang dipunya, dan desainer yang andal, ia merangkul semua komunitas, hingga bisa memproduksi dalam jumlah yang besar.