Wine merupakan minuman beralkohol yang dibuat dari fermentasi buah, khususnya anggur. Dalam proses pembuatan, anggur dihancurkan lalu dicampur dengan variasi ragi, untuk mengubah kadar gula menjadi alkohol.

banner-ads

Proses pembuatannya pun meliputi vintage/masa panen, crushing, add yeast, fermentasi, pressing, second fermentaion, filter dan finishing serta bottling.
Tak hanya satu spesies anggur saja yang cocok dijadikan wine. Chardonnay, Pinot Grigio, Pinot Noir, Cabernet Sauvignon dan Merlot merupakan campuran spesies anggur yang juga pas untuk dijadikan wine.

Di Amerika sendiri, spesies anggur diberi label yang sesuai dengan anggur dominan yang menjadi bahan utamanya, seperti Chardonnay, Cabernet, Sauvignon Blanc dan Chenin. Dan di Eropa, anggur biasanya tidak dilabel menurut spesiesnya, melainkan menurut daerah di mana anggur itu tumbuh.

Setiap jenis wine mempunyai perbedaan rasa. Hal tersebut dipengaruhi dari jenis anggur yang mempunyai ciri khas dari segi rasa, aroma dan tekstur.
Faktor lainnya, juga bisa disebabkan oleh tanah dan iklim dimana anggur itu ditanam, pembuat anggur (winemaker) serta penyimpanan wine di oak barrel (drum kayu ek).
Wine juga dibagi menjadi empat macam, seperti Red Wine, White Wine, Rose Wine serta Champagne.

Untuk Red Wine, sebaiknya disajikan pada suhu 58-62 derajat Fahrenheit dan White Wine berkisar antara 62-65 derajat Fahrenheit. Namun, jangan mendinginkan White Wine secara berlebihan, karena bisa mengurangi aroma buah dan keasaman anggur yang menjadikan wine terasa tidak nikmat.