Beberapa tahun belakangan ini, dunia musik Indonesia sedang semarak dengan band indie unik. Di antara banyak nama, salah satu yang mencuat adalah The Panturas.

banner-ads

Band yang beranggotakan Abyan (vokal), Gogon (bass), Rizal (gitar), dan Kuya (drum) ini berasal dari satu lingkungan kampus yang sama di Universitas Padjadjaran. Pertama dibentuk tahun 2015, band ini mulai nampak di atas panggung pada tahun 2016.

Kerennya, band satu ini pernah jadi salah satu performer di festival musik terbesar Indonesia, We The Fest (WTF) dua tahun berturut-turut. Mereka tampil di sana pada edisi 2018 dan 2019.

Banyak banget faktor yang membuat The Panturas bisa disebut band yang unik. Nih Bro, fakta menarik The Panturas biar makin kenal sama mereka.

Punya tempat asal yang jauh dari pantai

Nama Pantura(s) pasti bakal ngingetin lo sama jalur pantai utara Pulau Jawa. Tapi, The Panturas mengambil tema pantai selatan dengan genre surf-rock yang mereka usung. Pantai selatan juga identik dengan ombaknya yang bisa digunakan untuk berselancar. 

Tapi uniknya, mereka berasal dari daerah Jatinangor, sebuah daerah dataran tinggi di Kabupaten Sumedang. Semua latar belakangnya seperti berseberangan satu sama lain, tapi semuanya berpadu jadi identitas yang unik buat band satu ini.

Namanya merupakan plesetan dari band asal Amerika

Nama The Panturas sendiri merupakan sebuah plesetan dari nama The Ventures, sebuah band asal Amerika Serikat yang punya genre sama dengan mereka. Buat orang yang menggemari genre satu ini, pasti pernah seenggaknya dengerin lagu dari The Ventures.!

Pernah rilis single dengan cara yang gak biasa

Di era digital seperti ini, banyak banget musisi yang mengandalkan media sosial seperti Twitter, Instagram, YouTube, bahkan TikTok untuk merilis lagu terbaru mereka. Kebiasaan orang-orang yang sering mengakses media sosial emang dimanfaatkan oleh para musisi untuk menjual album terbaru mereka supaya bisa dilihat banyak orang.

Tapi, apa jadinya kalau merilis lagu di aplikasi kencan?

Yap, The Panturas pernah merilis sebuah lagu di aplikasi kencan populer, Tinder. Lagu Queen Of The South yang dirilis lewat aplikasi tersebut menambah keunikan dari band satu ini.

Menurut Kuya, ide rilis lagu lewat Tinder itu sesuatu yang spontan dan mereka akui sebagai hal yang nyeleneh. Perilisan tersebut mereka umumkan lewat sebuah cuitan di Twitter pada tahun 2018 lalu.

The Panturas akhirnya membuat sebuah akun Tinder dengan usia 22 tahun dan foto profil berupa artwork yang jadi cover single tersebut. Setiap orang yang match dengan akun mereka bakal dapat sebuah pesan berisi link YouTube dari video lirik lagu Queen Of The South.

Emang sih gak banyak yang ‘match’ dengan akun Tinder mereka, tapi bukan berarti lagu tersebut gak laku setelah diunggah ke YouTube. Kuya mengatakan bahwa mereka terkesan dengan keinginan orang mendengarkan lagu tersebut. Queen Of The South sendiri berhasil mendapat lebih dari 7.000 views cuma dalam waktu setengah hari. Sesuatu yang lumayan hebat sebagai sebuah band baru menurutnya.

Punya akun twitter yang aktif komentarin isu sosial

Keunikan band ini gak berhenti dari latar belakangnya aja Bro, meski mengusung surf-rock yang identik dengan musik santai, The Panturas menolak untuk membuat musik-musik pantai yang “basa-basi”. Dengan genre tersebut, mereka membawakan berbagai isu sosial yang ada di tengah masyarakat.

Buat lo yang penasaran atau malah kangen dengan aksi panggung band asal Jatinangor ini, lo bisa pantengin channel YouTube LAzone.id. Soalnya di sana mereka bakal tampil dalam BOLD Music Virtual Concert tanggal 3-7 Agustus 2020 yang juga bakal diramaikan musisi dan band seru lainnya.

Jangan lupa juga pantengin terus media sosial @lazone.id buat update keren lainnya, Bro!